
Jakarta –
Dealer mobil listrik Neta satu-satunya di Singapura tutup. Padahal, dealer tersebut baru beroperasi tiga bulan.
Produsen mobil listrik China, Neta, menutup dealer pertama sekaligus satu-satunya di Singapura. Mengutip laporan The Business Times, kondisi showroom Neta itu sudah kosong. Tak ada karyawan yang bekerja ataupun mobil yang dipamerkan. Sejatinya dealer tersebut baru beroperasi tiga bulan, tepatnya dimulai pada Januari 2025.
Saat ini Neta maupun Evology Automobile yang menjadi distributor resminya enggan memberikan jawaban terkait status bisnis di Negeri Singa tersebut. Sebelumnya pada peluncuran perdana Januari 2025, disebutkan bahwa Neta X dan Aya (Neta V-II) akan dijual melalui distributor lokal Evology Automobile.
Dalam laporan disebutkan Neta telah mendapatkan 52 pesanan. Terungkap dari data Otoritas Transportasi Darat Singapura hanya ada empat kendaraan terdaftar, termasuk dua unit pada November 2024 dan Januari 2025.
Sebelumnya, Neta beberapa kali dihantam berita miring terkait bisnisnya. Media asal China, Leiphone, sebagaimana dikutip Car News China, mengatakan, Neta membubarkan seluruh tim penelitian dan pengembangan sebab kondisi keuangan yang memburuk. Sekitar 200 dari 1.700 staf Neta juga dikabarkan mulai mengundurkan diri.
Sejumlah karyawan yang keluar dari Neta disebut-sebut cuma menerima upah minimum Shanghai, sementara mereka yang keluar pada bulan November 2023 belum juga mendapat kompensasi. Krisis yang dialami Neta disebut-sebut karena strategi mantan CEO Neta yang lebih mengutamakan penjualan perusahaan ke perusahaan (B2B).
Masih menurut media China tersebut, kondisi keuangan Neta yang memburuk tidak lepas dari hasil penjualan anjlok. Neta disebut-sebut menjual 98% lebih sedikit mobil di bulan Januari 2025 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Bahkan di Februari 2025, penjualan Neta dikatakan tak sampai 400 unit mobil.
Neta merespons pemberitaan media China tersebut. Neta membantah rumor yang mengatakan pihaknya membubarkan tim riset dan pengembangan (R&D). Menurut Neta, rumor dan propaganda lainnya terkait Neta adalah informasi yang tidak benar. Di sisi lain, Neta tidak membantah bahwa perusahaannya sedang melakukan efisiensi.
“Rumor yang beredar di internet mengenai “NETA AUTO membubarkan Tim R&D”, serta propaganda lainnya adalah informasi yang tidak benar,” tulis keterangan Neta Auto.
Sementara itu di Thailand, Neta pada akhir Maret menjanjikan kelanjutan produksi kendaraan listrik yang bakal dimulai lagi pada Juni. Kelanjutan produksi itu dilakukan setelah pihak Neta menyelesaikan utang-utangnya kepada para pemasok dan dealer. Dalam keterangannya General Manager Neta Auto Thailand Sun Bolong juga mengungkap bahwa perusahaan induk Neta di China sudah berhasil menyelesaikan utang-utangnya.
(dry/rgr)