Jakarta –
Daihatsu kembali menempati posisi nomor dua sebagai merek mobil paling laris di Indonesia di bawah Toyota. Pada 2024, pabrikan Jepang ini berhasil meraih pangsa pasar sebanyak 19%.
“Tahun 2024, kita kembali lagi mendudukan Daihatsu di posisi 2 selama 16 tahun (berturut-turut). Penjualan 2024 mencapai 890 ribu unit dan Daihatsu mencatat 168.263 unit. Market share kita kurang lebih 19%,” buka Direktur Marketing and Planning & Communication Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani dalam acara Daihatsu New Year Media Gathering di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Lanjut Agung menjelaskan, dari 160 ribu unit lebih mobil yang dijual, beberapa model menjadi tulang punggung penjualan.
“Sigra sudah menjadi market leader kurang lebih 4 tahun berturut-turut dan market share-nya 58%. Kemudian Grand Max jadi market leader 2 tahun berturut-turut, market share-nya 56% dan yang terakhir ada Grand Max minibus yang market sharenya 91%,” tambah Agung.
Secara umum, penjualan ritel Daihatsu pada 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023. Pada 2023, penjualan ritel Daihatsu mencatatkan angka 194.108 unit.
Kata Agung, market otomotif pada 2024 memang mengalami tantangan yang cukup berat, khususnya di semester kedua.
“Second half itu yang paling challenge itu adalah daya beli. Karena untuk marketnya Daihatsu berbeda dari yang lain, di mana kita lebih didominasi oleh first car buyer, ya. Mungkin itu. Beberapa, mereka kan datangnya dari informal sektor,” sambung Agung.
Agung menambahkan, market Daihatsu banyak datang dari pemilik bisnis-bisnis kecil seperti UMKM. Selain daya beli yang menurun, tantangan lain selama paruh kedua tahun 2024 adalah terkait dengan lembaga pembiayaan alias leasing.
“Begitu (konsumen) mau beli, kita juga punya challenge masalah leasing company, yaitu masalah kredit. Terutama bagi mereka yang membeli mobil pertama, prosesnya kan lebih luar biasa lagi, ya. Sekarang minta DP besar. Jadi, kurang lebih itu challenge, dua challenge utama kita di semester dua,” terang Agung.
(lua/din)