
Jakarta –
Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna media sosial (medsos) terbesar di dunia. Menurut DataReportal terdapat 143 juta identitas pengguna medsos aktif di Indonesia pada Januari 2025.
Hal itu diungkapkan dalam laporan bertajuk Digital 2025 Global Overview Report, hasil gabungan analisis yang dilakukan oleh We Are Social dan Meltwater. Dalam laporan ini, data yang disajikan melalui kerja sama dengan mitra, Ookla, Statista, Similiarweb, hingga DataReportal.
Disampaikannya bahwa jumlah pengguna medsos Indonesia itu sebagai perspektif, di mana angka tersebut setara dengan 50,2% dari total penduduk Indonesia pada awal tahun 2025 yang mencapai 285 juta jiwa.
Dalam laporan ini dipaparkan layanan medsos yang menjadi favorit masyarakat Indonesia. Sebagai catatan, jumlah pengguna medsos ini mayoritas berasal dari sumber periklanan platform, yang mana jumlah ini belum tentu sama dengan pengguna aktif bulanan.
Selain itu, kompleksitas terkait dengan penghapusan duplikasi pengguna di berbagai platform sosial, metodologi yang DataReportal gunakan untuk menghitung identitas pengguna media sosial terkadang hanya memperhitungkan pengguna platform media sosial yang memiliki audiens aktif terbesar di negara masing-masing pada saat laporan dibuat.
“Akibatnya, angka yang kami publikasikan untuk penggunaan media sosial secara keseluruhan di suatu negara terkadang terlihat sangat mirip dengan statistik yang kami publikasikan untuk platform media sosial terpopuler di negara tersebut,” ujar DataReportal.
YouTube
Jumlah pengguna YouTube di Indonesia di awal 2025 mencapai 143 juta. Data ini merujuk pada sumber daya periklanan Google, sehingga penting untuk ditekankan kalau angka tersebut belum tentu sama dengan angka pengguna aktif bulanan.
Data yang dipublikasikan di alat perencanaan iklan milik Google menunjukkan bahwa jangkauan iklan potensial YouTube di Indonesia meningkat sebesar 4,00 juta (+2,9%) antara awal tahun 2024 dan awal tahun 2025.
Jumlah pengguna Facebook di Indonesia di awal 2025 mencapai 122 juta. Data ini juga bersumber dari sumber daya periklanan Meta.
DataReportal menyebutkan Meta telah membuat perubahan penting dalam cara sumber daya periklannya melaporkan data jangkauan audiens selama beberapa bulan terakhir, termasuk membuat revisi yang berarti pada data audiens yang dipublikasi. Sehingga angka yang ditampilkan di sini mungkin tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan angka yang dipublikasikan.
Untuk konteks yang lebih baru, data yang sama menunjukkan bahwa jumlah pengguna yang dapat dijangkau pemasar dengan iklan di Facebook di Indonesia meningkat sebesar 4,90 juta (+4,2%) dalam tiga bulan antara Oktober 2024 dan Januari 2025.
Jumlah pengguna Instagram di Indonesia di awal 2025 mencapai 103 juta. Angka-angka perusahaan yang direvisi secara berkala menunjukkan bahwa jangkauan iklan Instagram di Indonesia setara dengan 36,3% dari total populasi pada awal tahun.
Data yang dipublikasikan di alat perencanaan Meta menunjukkan bahwa potensi jangkauan iklan Instagram di Indonesia meningkat sebesar 2,50 juta (+2,5%) antara Januari 2024 dan Januari 2025.
Secara triwulanan, data perusahaan juga mengungkap bahwa jumlah pemirsa iklan Instagram di Indonesia meningkat sebesar 3,50 juta (+3,5%) antara Oktober 2024 dan Januari 2025.
“Seperti yang kami catat di bagian Facebook di atas, perubahan dalam angka jangkauan audiens yang dipublikasikan di alat perencanaan iklan Meta tidak selalu berkorelasi dengan perubahan keseluruhan dalam basis pengguna aktif platformnya,” ungkap DataReportal.
TikTok
Jumlah pengguna Tiktok di Indonesia di awal 2025 mencapai 108 juta. Angka yang dipublikasikan dalam sumber daya periklanan mereka menunjukkan pengguna TikTok ini berusia 18 tahun ke atas.
Data yang dipublikasikan di alat perencanaan iklan TikTok sendiri menunjukkan bahwa jangkauan iklan potensial TikTok di Indonesia menurun sebesar 19,1 juta (-15,1%) antara awal tahun 2024 dan awal tahun 2025.
Sementara itu, angka-angka menunjukkan bahwa potensi jangkauan iklan di TikTok di Indonesia menurun sebesar 57,4 juta (-34,8%) antara Oktober 2024 dan Januari 2025.
“Meski begitu, audiens iklan sering kali hanya mencakup sebagian kecil dari total pengguna platform, dan mengingat alat iklan TikTok hanya menerbitkan data pengguna berusia 18 tahun ke atas , penting diingat bahwa tren dalam angka jangkauan iklan TikTok belum tentu sama dengan perubahan basis pengguna platform secara keseluruhan,” tutur DataReportal.