Jakarta –
Sebuah cincin logam raksasa jatuh dari langit dan menghantam sebuah desa di Kenya. Objek misterius ini diduga sampah antariksa berupa puing dari roket.
Badan antariksa Kenya (KSA) melaporkan insiden ini melibatkan puing logam yang jatuh di Mukuku Village di Makueni County pada 30 Desember sekitar 15.00 waktu setempat. KSA langsung mengamankan lokasi kejadian dan menyelidiki asal puing tersebut.
“Kami ingin meyakinkan masyarakat bahwa objek tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap keselamatan mereka,” kata KSA dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari Gizmodo, Sabtu (4/1/2025).
“Para ahli kami akan menganalisis objek, menggunakan framework yang ada untuk mengidentifikasi pemiliknya, dan terus memberi tahu masyarakat tentang langkah dan hasil selanjutnya,” sambungnya.
Cincin logam itu memiliki diameter sekitar 2,5 meter dan bobot sekitar 500 kg. Objek ini diyakini sebagai cincin pemisah, komponen yang dipakai untuk menghubungkan muatan kargo dengan roket saat peluncuran.
Cincin pemisah biasanya dirancang untuk terbakar saat reentry melalui atmosfer Bumi. Namun dalam kasus ini, cincin tersebut mampu bertahan dari panas di atmosfer.
Namun, sejumlah pakar belum bisa mengaitkan puing ini dengan roket yang terbang dalam beberapa tahun terakhir. Pakar astrofisika Jonathan McDowell mengatakan tidak ada kandidat luar angkasa yang jelas karena ia tidak bisa melihat bukti objek yang terbakar saat reentry.
Di sisi lain, pakar sampah antariksa Darren McKnight mengatakan kadang sampah antariksa ditutupi oleh ‘massa yang dikorbankan’ yang terbakar saat reentry dan menyisakan perangkat keras mentah untuk kembali ke Bumi.
Peninjauan awal yang dilakukan oleh Center for Orbital and Reentry Debris Studies (CORDS) mengindikasikan kemungkinan adanya hubungan antara sampah antariksa ini dengan sisa roket Atlas Centaur yang diluncurkan pada tahun 2004.
Puing roket tersebut, yang ditandai sebagai objek 28385, diprediksi akan kembali ke Bumi pada 30 Desember dengan jalur yang membawanya melewati Afrika. Namun, data U.S. Space Force menunjukkan komponen roket 28385 kembali ke Bumi di atas Danau Baikal di Rusia.
Semua informasi ini baru sekedar spekulasi dan masih menunggu informasi resmi dari otoritas Kenya. Namun insiden ini menyoroti kasus jatuhnya sampah antariksa yang makin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
(vmp/rns)