Jakarta –
Sampai saat ini, asal virus penyebab pandemi Corona belum dapat ditentukan secara definitif. Namun dalam perkembangan terbaru, CIA mengubah pendiriannya tentang asal usul virus penyebab Covid-19, di mana badan intelijen itu sekarang cukup yakin virus corona bocor dari laboratorium China,
Itu merupakan perubahan dari pendiriannya sebelumnya, di mana mereka tidak mengambil posisi. “CIA menilai dengan keyakinan rendah bahwa asal usul pandemi COVID-19 yang terkait dengan penelitian lebih mungkin terjadi daripada asal usul alami berdasarkan laporan yang tersedia,” kata juru bicara CIA.
Namun mereka menambahkan, kedua skenario yaitu berasal dari laboratorium atau dari alam tetap masuk akal. Dikutip detikINET dari CNBC, pernyataan tersebut dikemukakan satu hari setelah John Radcliffe, direktur baru CIA, dikukuhkan.
Dalam sebuah wawancara, dia yakin intelijen dan sains AS menunjukkan asal Covid sebagai pelepasan tidak disengaja atau kebocoran laboratorium dari Institut Virologi Wuhan, lembaga penelitian di Wuhan, tempat wabah pertama kali diamati di akhir tahun 2019.
Pertanyaan tentang bagaimana Covid-19 menyerang manusia memang memicu beragam teori. Beberapa orang, termasuk mantan kepala National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Anthony Fauci, percaya virus itu pindah alami ke manusia dari kelelawar atau spesies perantara lain, berpotensi di pasar seafood Wuhan pada akhir tahun 2019.
Yang lain, termasuk banyak orang di pemerintahan Trump, percaya virus itu lolos dari kegiatan penelitian di wilayah tersebut. China sendiri sudah berulangkali menyangkal virus Covid-19 berasal laboratorium.
New York Times, yang pertama kali melaporkan perubahan posisi CIA, mengatakan bahwa CIA yakin bahwa pimpinan China tidak tahu dan tidak ingin tahu asal usul virus tersebut. Asal usul tersebut memiliki implikasi signifikan bagi hubungan internasional dengan China.
Di 2021, Office of the Director of National Intelligence yang mengawasi CIA dan 16 badan intelijen federal lain, merilis laporan tentang asal usul Covid-19. Saat itu dikatakan bahwa empat badan intelijen nasional yakin dengan keyakinan rendah bahwa infeksi pertama disebabkan paparan alami terhadap hewan yang terinfeksi.
Ditambahkan bahwa satu elemen, diidentifikasi sebagai FBI, yakin itu adalah hasil dari insiden laboratorium yang terkait dengan eksperimen atau pengambilan sampel atau penanganan hewan, dengan keyakinan sedang.
Tiga badan pada saat itu mengatakan masih tidak yakin dengan teori apa pun. Tahun lalu, salah satu badan yang ragu-ragu, Departemen Energi, mengatakan mereka cenderung mengarah ke asal usul laboratorium dengan keyakinan rendah.
CIA juga tidak yakin saat laporan awal itu, tapi kini lebih condong ke asal laboratorium. Penilaian baru tersebut, kata sumber, tidak didasarkan pada informasi baru, melainkan pada tinjauan informasi yang ada. Tinjauan tersebut dimulai pada minggu-minggu terakhir pemerintahan Biden dan selesai sebelum Trump menjabat.
(fyk/hps)