Badung –
Kawasan Kuta Bali merupakan kawasan padat wisata yang dipenuhi beragam spot nongkrong. Namun, mencari suasana nongkrong yang tenang pun bisa didapatkan jika traveler singgah ke Stuja Coffee.
Adapun Stuja merupakan jenama kafe yang telah memiliki dua cabang di Bali. Salah satu yang terkenal adalah Stuja di Pantai yang terletak di kawasan Sanur. Namun yang tak kalah menarik yang dapat traveler singgahi adalah cabang pertama Stuja di Jalan Merta Agung No.3-7, Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.
Stuja Coffee Kerobokan, Bali. (Weka Kanaka/detikcom)
|
Dikenal juga sebagai Stuja Kerobokan, spot satu itu menawarkan pemandangan berbeda dari Stuja di pantai. Nuansanya begitu tenang dan memiliki panorama utama tepi sawah.
Sebelumnya, tempat itu dikenal berada di area luas pematang sawah. Namun sayangnya hamparan sawah tersebut kini tersisa beberapa petak saja. Kendati demikian, suasana tenang pun masih dapat traveler rasakan jika berkunjung ke sana.
Adapun kafe tersebut bertemakan semi industrialis dengan sentuhan kontainer di bagian depan. Memasuki bagian dalam, kafe tersebut memiliki ruang indoor maupun semi-outdoor. Dengan ruangan indoor banyak ditempati bagi para traveler yang wfh. Selain itu, ornamen kekinian hingga merchandise juga dijual di sini.
WFC di Stuja Coffee Bali. (Weka Kanaka/detikcom)
|
Sementara di bagian outdoor, selain juga bisa digunakan untuk work from cafe, tempat itu juga asyik untuk nongkrong hingga menjadi arena bermain bagi anak-anak karena adanya playground.
“Kalau kita sebenarnya lebih ke simple, modern gitu sih. Kemudian juga kita tetap kayak meng-highlight itu reuse, reduce, recycle juga sih,” ujar Marketing Stuja Melissa saat ditemui detikTravel di lokasi pada Minggu (10/11/2024).
Selain itu di area semi-outdoor tersedia juga fasilitas photobox. Traveler dapat mengabadikan momen bahkan menempelkan hasil foto di tempat tersebut. Selain itu, tersedia juga mushola yang dapat digunakan untuk muslim traveler yang sedang singgah.
Traveler pun dapat menikmati suasana santai di sisa-sisa pematang sawah yang ada. Sentuhan kecil khas ubud pun mungkin dapat dirasakan di sana.
“Untuk pemilihan tempatnya karena memang tertarik dengan view sawahnya yg luas. Cuma seiring berjalannya waktu mulai banyak bangunan yang dibangun di dekat-dekat sini,” terang Melisa.
Tak ayal menurut Melisa, para pengunjung kafe pun didominasi oleh mereka yang mencari ketenangan, misalnya saja para pekerja yang ingin work from cafe hingga keluarga.
Di sisi lain, tersedia banyak menu baik makanan dan minuman di Stuja. Sementara Melisa menjelaskan bahwa pihaknya banyak menggunakan kopi lokal dalam sajian minumannya.
Stuja Coffee Bali (Weka Kanaka/detikcom)
|
Sedangkan yang menarik perhatian kami adalah Nasi Goreng Genyol. Hidangan itu adalah salah satu signature dari tempat tersebut yang menggunakan genyol atau lemak hewani. Tetapi berbeda dari genyol pada umumnya yang menggunakan lemak babi, pada genyol tersebut menggunakan lemak sapi.
Toping genyol yang tersaji cukup menggungah selera lantaran garing di luar namun lumer seketika menyentuh lidah.
Jika tertarik berkunjung, Stuja Kerobokan buka setiap hari pukul 8.00 – 22.00 Wita.
(wkn/fem)