Jakarta –
BYD menyalip Toyota di negeri asalnya, Jepang. Namun capaian itu berlaku dalam hal penjualan mobil listrik.
Dikutip Carnewschina, BYD masuk pasar Jepang sejak tahun 2023. Padahal di Jepang, sudah banyak produsen otomotif ternama yang produknya sudah dikenal dunia. Ditambah lagi, warga lokal juga lebih memilih produk dalam negeri. Namun demikian, hal itu tak membuat produsen China gentar. Setahun berlalu, merek asal China itu menyalip penjualan mobil listrik raksasa otomotif di pasar Jepang.
BYD memasuki pasar domestik Toyota pada tahun 2023 dengan crossover Atto 3 dan hatchback Dolphin. Atto 3 adalah nama internasional untuk Yuan Plus. Kemudian, sedan BYD Seal EV bergabung dengannya. Pada tahun 2025, pembuat mobil yang berbasis di Shenzhen akan meluncurkan mobil keempatnya di Jepang, BYD Sealion 07 EV.
Merek asal China itu coba menawarkan harga yang lebih kompetitif. BYD Dolphin misalnya dijual 2,99 juta Yen (Rp 300 jutaan).
EV pertama Toyota, bZ4X naik 10 persen menjadi 1.012 mobil pada tahun 2024. Mobil listrik itu dijual mulai dari 5,5 juta Yen (Rp 570 jutaan) di Jepang.
Sebanyak 59.736 kendaraan listrik dijual di Jepang pada tahun 2024, turun 33 persen dari tahun sebelumnya. Angka ini dilaporkan turun pertama kalinya dalam empat tahun terakhir.
Dari total penjualan itu, BYD berhasil membukukan penjualan 2.223 unit pada 2024, naik 54 persen dari tahun sebelumnya. Toyota yang mengalami penurunan 30 persen, atau angkanya menjadi 2.038 unit. Data ini didapat menurut Asosiasi Dealer Mobil Jepang (Japan Automobile Dealers Association).
Nissan adalah pemimpin pasar di Jepang, menguasai sekitar 50 persen pasar mobil listrik. Namun, penjualan Nissan Leaf turun 44% menjadi 30.749 unit, angka terendah sejak 2021. Penjualan Sakura, mobil kei car listrik yang merupakan minicar ringan ikonik Jepang, turun tajam sebesar 38% menjadi 22.926 unit.
Secara global, BYD China sedang menikmati lonjakan penjualan. Tercatat sudah menjadi 4,25 juta mobil penumpang tahun lalu.
Di Indonesia, berdasarkan data penjualan wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), MPV listrik BYD M6 menjadi mobil paling laris di Indonesia sepanjang tahun 2024. Padahal, distribusi BYD M6 baru dimulai pada Juli 2024.
Sepanjang tahun 2024, BYD menjual M6 sebanyak 6.124 unit. Itu menjadi penjualan mobil listrik tertinggi di Indonesia tahun lalu.
BYD juga menjadi merek China yang masuk peringkat kedua di Indonesia. Meski terhitung sebagai pendatang baru, BYD juga sanggup bersaing dengan deretan merek China lainnya, bahkan merek Jepang. BYD secara wholesales mendistribusikan 15.429 unit sementara yang dikirim ke garasi konsumen mencapai 13.946 unit. Dari data Gaikindo, BYD baru tujuh bulan berjualan di Indonesia.
(riar/din)