
Makkah –
Pemberangkatan jemaah haji Indonesia di beberapa pemondokan menuju Arafah mengalami keterlambatan. Para jemaah diminta kembali ke hotel untuk menunggu kedatangan bus.
Salah satunya dialami jemaah haji kloter 26 Kabupaten Malang yang berada di pemondokan kawasan Misfalah. Jemaah semula dijadwalkan berangkat pukul 07.00 waktu Arab Saudi, tapi hingga pukul 10.00 tadi belum berangkat.
“Katanya macet jadi disuruh menunggu. Jam 07.00 harusnya berangkat, ini sudah jam 08.45 belum juga datang,” kata jemaah haji bernama Saiful Anwar, ditemui wartawan di Misfalah, Arab Saudi, Jumat (14/6/2024).
Meski begitu, Saiful merasa tidak khawatir. Namun ia akan sabar menunggu kedatangan bus.
“Ya gimana ya, yang namanya berhaji kan harus begitu (bersabar). Semuanya kan sudah ditata, mungkin posisinya crowded,” katanya.
“Disuruh nunggu, nanti kalau ada info terbaru akan dikabari di grup,” tambahnya.
Sejumlah jemaah haji menunggu bus untuk ke Arafah. (Mei Amelia/detikcom)
|
Jemaah lainnya, Zuhair (74), dari kloter 26 Kabupaten Malang mendapatkan informasi bus akan datang pukul 10.00 waktu setempat.
“Katanya jam 10.00, disuruh nunggu bus. Tidak, tidak khawatir, mesti (pasti) datang. Iya ini disuruh nunggu di hotel,” kata Zuhair di halaman hotel.
Pantauan detikcom di lokasi, terlihat para jemaah yang semula duduk di halaman hotel kembali masuk ke dalam hotel. Mereka menunggu bus di lobi bus.
Sebelumnya, Ketua Timwas Haji DPR Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengecek perjalanan bus yang akan mengantarkan jemaah haji RI ke Arafah untuk wukuf. Akan tetapi bus datang terlambat.
“Saya menemukan fakta janijnya ini mobil jam 7 (datang), ada yang jam 6. Tetapi sampai pagi ini belum datang,” kata Cak Imin pukul 07.00 waktu Arab Saudi.
Melihat adanya keterlambatan pemberangkatan jemaah ke Arafah, Cak Imin meminta Kementerian Agama (Kemenag) melakukan pembenahan.
“Penanganan transport harus ditingkatkan dan perkuat,” imbuhnya.
![]() |
Pemeriksaan Nusuk Terhambat
Pantauan detikcom di hotel jemaah BTH kloter 25 kawasan Syisyah, yang seharusnya pergi pada pukul 07.00 WAS hingga pukul 11.30 WAS belum juga diberangkatkan.
“Jam 05.30 WAS sudah turun dari kamar, katanya jam 7 pergi, tapi sampai sekarang belum juga berangkat,” ujar Entin Suherman (57), anggota jemaah haji asal Jambi.
Saking senangnya, ia semalam tidak bisa tidur. “Saya mandi pukul 12 malam, saking senangnya, nunggu momen ini,” ujarnya yang mendaftar haji 12 tahun lalu atau tahun 2012.
Hal yang sama dikatakan Sarqowi (69), anggota jemaah asal Jambi ini mengaku sudah bersiap sejak subuh. Ia pun dijadwalkan berangkat pukul 07.00 WAS. Namun, hingga pukul 11.30 WAS, belum juga diberangkatkan.
“Ini busnya lama banget datangnya, dari tadi belum juga datang,” katanya.
Sementara itu, dari pantauan, pemeriksaan kartu nusuk atau smart card yang direncanakan dilakukan sebelum jemaah naik bus tidak terjadi. Terpantau scan kartu nusuk dilakukan di dalam bus. Jemaah yang sudah menumpuk diminta memasuki bus terlebih dahulu. Lalu ada seorang petugas dari pihak Masyariq yang melakukan scan di dalam bus.
Beberapa bus yang sudah penuh dengan jemaah, bahkan banyak jemaah yang tidak kebagian kursi, antre untuk diperiksa kartu nusuknya oleh petugas nusuk yang hanya satu orang itu.
Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemenag RI Faisal Ali Hasyim yang ikut memantau keberangkatan jemaah haji ke Arafah di Sektor 2 kawasan Syisyah, mengaku tidak mengetahui persis kenapa terjadi keterlambatan bus.
“Karena dari laporan tim kami, bus sudah didorong dari pool sekitar pukul 05.00 WIB. Kita tidak tahu ada kemacetan apa dari pool menuju ke sini,” ujarnya.
Meski begitu, Faisal menyatakan semua masih batas toleransi. “Sampai hari ini, sampai jam ini tidak ada laporan jemaah yang tidak terberangkatkan,” katanya.
(mea/whn)