Jakarta –
Bintang film Eva: Pendakian Terakhir, Bulan Sutena, mengaku sangat puas dengan film pertamanya. Terlebih film horor itu mendapatkan respons positif dari masyarakat juga pendaki.
“Senang dengan antusiasme masyarakat karena banyak yang nonton juga. Saya merasa bangga karena bisa berkarya di film,” kata Bulan Sutena dalam keterangan pada Selasa (21/1/2025).
Apalagi, menurut Bulan, film ini juga mendapat rating cukup tinggi dari penonton. Ini membuat dirinya makin percaya diri di dunia akting.
“Jadi makin pede saja untuk bermain film,” kata Bulan.
Sementara itu, Produser Eksekutif Eva: Pendakian Terakhir, Anwar Mattawape, merespons positif para pendaki gunung yang ikut menonton. Sebab film ini memiliki semangat yang sama untuk melestarikan lingkungan, khususnya kawasan pegunungan.
“Kami melihat turunnya para pendaki ini adalah indikasi dari kisah Eva yang diterima semua kalangan. Selama ini para pendaki memiliki banyak kisah dan pengalaman di pegunungan. Tapi kisah itu hanya disimpan sendiri. Melalui film Eva, mereka menemukan banyak kesamaan,” kata Anwar
Beberapa komunitas pendaki tiba-tiba turun gunung untuk menyaksikan Eva: Pendakian Terakhir. Di antaranya adalah Komunitas Pendaki Urang Bandung yang mengajak semua relawan dan pendaki untuk menyaksikan film itu di Bandung, Jawa Barat. Mereka memakai pakaian pencinta alam saat mendatangi bioskop.
“Kami juga mendapat konfirmasi dari beberapa komunitas pendaki dan pencinta alam. Selain komunitas pendaki di Makassar, ada juga pencinta alam dari kampus Universitas Indonesia, Pekanbaru, Bandung, Denpasar, dan beberapa daerah lainnya,” kata Anwar.
Anwar juga mengonfirmasi masih membuka giveaway selama tayang di bioskop. Pihak production house film Eva: Pendakian Terakhir yakni Citra Visual Sinema (CVS) dan Titah Entertainment menggelar hadiah itu sebagai apresiasi untuk penonton.
Tak tanggung-tanggung, pihak Eva: Pendakian Terakhir memberikan apresiasi berupa uang tunai senilai total Rp 50 juta. Masing-masing Rp 1 juta untuk 50 pemenang.
“Kami menantang para penonton dengan games berhadiah, senilai 1 juta rupiah untuk 50 pemenang yang memposting fotonya mengenakan pakaian ala pendaki dan penggiat alam bebas sambil memegang tiket di dalam bioskop,” kata Anwar.
Film Eva: Pendakian Terakhir tidak saja menawarkan genre horor. Film ini memiliki pesan-pesan penting untuk menjaga kearifan alam dan lingkungan. Seorang pendaki bernama Loly mengatakan film ini membawa pesan penting untuk tidak bertindak sesukanya saat berada di alam.
“Pesan penting yang dibawa adalah kita tidak boleh memperlakukan alam sebagai obyek. Kita tidak boleh buang air sembarangan. Bahkan pendaki perempuan tidak boleh mendaki saat sedang datang bulan. Sebab bisa membawa risiko hadirnya binatang buas,” kata Loly saat ditemui di Makassar belum lama ini.
Anwar menjelaskan dalam film Eva, ada ekspresi jari telunjuk di depan bibir. Para pendaki melihat itu sebagai kode budaya agar kita tidak gaduh di alam. Sebagai tamu yang menjelajah alam, kita lebih baik mendengarkan suara-suara alam, tanpa melakukan perusakan.
“Ingin tahu lebih banyak tentang film Eva? Datang ke bioskop. Tonton filmnya. Serap pesan-pesannya. Lalu, menangkan hadiahnya,” pungkasnya.
(fbr/mau)