
Jakarta –
Menbud Menteri Kebudayaan Fadli Zon memberikan penghargaan kepada Kolonel (Purn) Han Kumaheri dan FX Hanny Suwandhi atas kontribusi mereka dalam mendokumentasikan sejarah lampu antik melalui buku Lampu Antik di Indonesia. Karya ini menjadi buku pertama di Indonesia dan dunia internasional yang secara khusus membahas lampu antik sehingga keduanya dianugerahi Rekor MURI.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menilai buku ini sebagai hasil ketekunan luar biasa yang tidak hanya memperkaya warisan budaya, tetapi juga menjadi referensi penting dalam sejarah desain dan teknologi pencahayaan di Nusantara. Ia menyoroti bagaimana Han Kumaheri yang memiliki latar belakang militer tetap menunjukkan kecintaan besar terhadap budaya di tengah kesibukannya.
“Sangat jarang orang yang mengkhususkan diri pada lampu antik, apalagi dari era tertentu. Ini sangat spesifik dan luar biasa. Ketekunan Pak Han dalam mendokumentasikan lampu dari masa ke masa patut diapresiasi,” ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Selasa (25/3/2025).
“Beliau seorang Kolonel yang pernah bertugas di berbagai operasi militer, termasuk di Timor Timur dan Kostrad. Tapi di tengah kesibukannya, beliau tetap mencintai dan melestarikan budaya. Ini sangat inspiratif,” imbuhnya.
Selain menulis buku, Han Kumaheri juga berkomitmen menyumbangkan koleksi lampu antiknya ke Museum Nasional Indonesia. Koleksi ini nantinya akan ditempatkan di Toko Merah, salah satu ruangan bersejarah di museum yang memiliki nuansa seirama dengan koleksi tersebut. Fadli Zon menyambut baik langkah ini dan menegaskan bahwa pemerintah siap mendukung upaya pelestarian benda-benda bersejarah.
“Kami sedang menyiapkan tempat khusus di Museum Nasional agar masyarakat bisa menikmati koleksi lampu antik ini. Toko Merah adalah ruangan yang sangat sesuai karena memiliki nuansa zaman yang seirama dengan koleksi ini,” jelasnya.
Pendiri MURI, Jaya Suprana turut hadir dan memberikan penghargaan kepada Han Kumaheri serta Hanny Suwandhi dalam acara penganugerahan Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk Han Kumaheri dan FX Hanny Suwandhi pada Senin (24/3) di Kawasan Simprug, Jakarta Selatan.
Fadli Zon juga membagikan pengalamannya dengan Pak Jaya Suprana, salah satu tokoh inspiratif di balik MURI yang dikenal karena ide-ide kreatifnya, seperti rekor “Antrian Membakar Ikan Terpanjang” sejauh 10 km di Pulau Wan Sula, Maluku.
“Saya sendiri terinspirasi oleh Pak Jaya dan saat ini memegang 56 rekor MURI. Ini membuktikan bahwa kreativitas dan inovasi bisa datang dari mana saja,” ujarnya.
Ke depan, Kementerian Kebudayaan berencana mengadakan pameran khusus lampu antik serta terus mendukung inisiatif serupa untuk memperkaya koleksi museum dan menginspirasi masyarakat dalam melestarikan warisan budaya.
Tonton juga Video: Visi Fadli Zon Tentang Revitalisasi Galeri Nasional: Harus Representatif
(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini