Denpasar –
Di Denpasar, Bali ada warung makan gudeg legendaris berusia 22 tahun. Sajian gudeg di sini tentunya bisa mengobati rasa kangen penikmat gudeg Jogja saat di Pulau Dewata.
Gudeg yang identik sebagai kuliner Jogja kini juga bisa ditemukan di Bali. Salah satu warung legendarisnya, Gudeg Joglo Bu Retno yang berdiri tahun 2002.
Retno Arya Bayuaji selaku pemilik warung yang berlokasi di tengah Kota Denpasar, Jalan Badak Agung Nomor 23A, Sumerta Kelod, Denpasar Timur, itu mengaku berinisiatif membuka warung nasi gudeg lantaran dulu belum ada yang menjual.
Sebelum Retno dan sang suami memutuskan untuk membuka di Jalan Badak Agung, mereka sempat jualan di Jalan Arjuna pada 2 tahun pertama.
“Di sana dua tahun karena kondisi daerah situ kan banyak ditutup ya saya cari lokasi di sini,” ujar Retno saat ditemui detikBali, Sabtu (2/11/2024).
“Tapi waktu itu kan saya nggak kepikiran juga kenapa di sini (Badak Agung), saya yakin aja sih. Buktinya dua minggu buka dari getok tular (mulut ke mulut) kan lebih efektif ya dan sampai sekarang bertahan,” imbuhnya.
Demi membuat cita rasa yang otentik dan konsisten, wanita asal Malioboro itu juga lebih memilih beberapa bahan harus dikirim dari Yogyakarta.
Warung Gudeg Joglo Bu Retno terlihat dari luar. Foto: Rizki Setyo Samudero/detikBali
|
Retno juga sempat membuka cabang di daerah Kuta. Ia berhasil menjamah penikmat gudeg di kawasan wisata itu. Namun, ia berpikir bahwa menjual gudeg tidak bisa ditinggal dan harus diawasi.
Sebab, pelanggan akan tahu persis jika gudeg itu bukan dari racikan tangan Retno. Ia sempat kewalahan bolak-balik Denpasar-Kuta dan memutuskan untuk menutup gerai di Kuta untuk fokus di Denpasar.
“Saya pikir waktu buka di Kuta penjaringan di daerah sana memang ramai terus saya tutup saya pikir hilang pelanggannya ternyata ke sini juga meskipun perjalanan jauh,” ungkap dia.
Selama 22 tahun berjualan, banyaknya pelanggan yang sampai saat ini masih membeli gudeg di warungnya kian bertambah. Tak jarang mereka dari luar Denpasar bahkan dari kalangan musisi dan orang terkenal, seperti musisi Indra Lesmana dan Katon Bagaskara, hingga pengacara Juan Felix Tampubolon.
“Dulu suka nongkrongnya di sini karena dulu sempat buka angkringan,” terang Retno.
Selain dari kalangan orang terkenal dari Tanah Air, Retno juga berujar gudeg miliknya juga digemari warga negara asing (WNA) yang tinggal di Bali.
“Kalau yang di Ubud itu memang mereka tinggal di Ubud ya, ada sebagian mereka suami istri mix, ada yang pernah tinggal di Yogya, kuliah di Jogja akhirnya ngumpul di sini,” ungkap Retno.
Sempat juga dosen asal Malaysia yang memang makanan favoritnya adalah gudeg minta dikirim ke Malaysia atas rekomendasi relasi Retno di Dili Serdang.
Ia tidak menampik bahwa warungnya telah melegenda. Namun, ia menyerahkan penilaian itu kepada pelanggannya saja. Yang pasti, tujuan awal Retno membuka warung ini untuk masyarakat yang rindu gudeg tidak perlu jauh-jauh ke Jogja.
Konsep warungnya pun ia buat seperti layaknya di rumah Joglo khas Jogja. Banyak pernak-pernik dan barang antik seperti gong berukuran besar, sepeda onthel tahun 50-an, becak, lampu petromak, lukisan-lukisan Jawa, patung, dan beberapa wewayangan.
“Iya memang saya suka (desain interior). Nggak hanya makanan jadi konsep saya memang cari uang ya tapi juga nyari saudara, teman, mereka itu merasa nyaman di sini,” tuturnya.
Warung Gudeg Joglo Bu Retno di Jalan Badak Agung, Renon, Denpasar. Foto: Rizki Setyo Samudero/detikBali
|
Retno menjabarkan rasa gudeg buatannya tidak hanya dominan manis seperti kebanyakan gudeg pada umumnya di Yogyakarta. Namun, ia mengemas yang ada di dalamnya dengan berbagai rasa asam, manis dan pedas yang menjadi satu.
detikBali sempat menjajal gudeg buatan Retno. Gudeg yang selama ini dinilai orang karena lebih dominan manis, tetapi gudeg Retno memiliki cita rasa yang berbeda.
Hal itu lah yang membuat Retno memiliki banyak pelanggan lantaran gudeg miliknya tidak seperti gudeg pada umumnya.
Satu porsi Gudeg Joglo Bu Retno dapat dibanderol Rp 30-40 ribu. Adapun paket yang menggunakan kendil lengkap untuk makan besar juga harganya bervariasi, mulai dari Rp 250-350 ribu.
Gudeg Joglo Bu Retno buka Senin-Sabtu pukul 08.00-17.00 Wita.
Artikel ini sudah tayang di detikbali dengan judul “Rasa Manis yang Tidak Dominan di Gudeg Joglo Bu Retno“
(adr/adr)