
Jakarta –
PT Kereta Api Indonesia (KAI) membuat peraturan khusus selama bulan Ramadan 1446 H. Penumpang Commuter Line Jabodetabek, LRT Jabodebek dan LRT Sumsel diperbolehkan makan dan minum saat berbuka puasa.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan KAI Group memberikan kelonggaran bagi penumpang untuk makan dan minum saat buka puasa. Asalkan, tetap memperhatikan kebersihan dan kenyamanan bersama.
Pada layanan Commuter Line, pelanggan diperbolehkan berbuka puasa dengan makanan ringan dan minuman dalam kurun waktu satu jam setelah azan Maghrib. Selain itu, KAI Commuter juga menyediakan water station di beberapa stasiun agar pelanggan dapat mengisi ulang air minum mereka sendiri.
Anne mengimbau penumpang untuk berbuka dengan makanan sederhana seperti kurma atau roti, serta menghindari makanan yang beraroma menyengat agar kenyamanan perjalanan tetap terjaga. KAI berharap kebijakan itu dapat membantu pelanggan yang sedang dalam perjalanan agar tetap dapat berbuka dengan tenang.
Aturan berbuka puasa serupa juga berlaku pada layanan LRT Jabodebek. Penumpang diperbolehkan berbuka mulai azan Maghrib hingga pukul 19.00 WIB. Untuk menjaga kebersihan, hanya makanan ringan dan minuman dalam botol tertutup yang diperkenankan dikonsumsi di dalam kereta.
Sebagai bentuk dukungan bagi pelanggan yang berpuasa, LRT Jabodebek menyediakan air minum gratis di seluruh stasiun. KAI juga mengimbau agar penumpang tetap menjaga kebersihan dengan membawa kembali sampah mereka dan membuangnya di tempat sampah yang telah tersedia di stasiun.
Di Sumatera Selatan, LRT Sumsel juga menerapkan aturan khusus selama Ramadan. Penumpang diperbolehkan berbuka di dalam kereta dengan makanan ringan seperti kurma dan roti, serta minuman dalam botol. Kebijakan ini disesuaikan dengan jadwal perjalanan terakhir LRT Sumsel yang berakhir pada pukul 19.55 WIB dari Stasiun Bandara.
Untuk memastikan ketertiban, petugas di dalam LRT Sumsel akan mengingatkan penumpang saat waktu berbuka tiba. Penumpang diimbau untuk tetap menjaga kebersihan dan ketertiban selama berbuka di dalam rangkaian kereta agar perjalanan tetap nyaman bagi semua pengguna.
Sementara pada layanan Whoosh, tidak ada pembatasan waktu maupun jenis makanan yang boleh dikonsumsi selama berbuka puasa. Penumpang diperbolehkan menikmati makanan yang dibeli dari kereta makan di gerbong nomor 5 atau membawa makanan dari tenant di stasiun keberangkatan.
Karena durasi perjalanan Whoosh yang singkat, yakni sekitar 30-40 menit, pelanggan diimbau untuk memperhatikan waktu tiba mereka di stasiun agar tetap dapat berbuka dengan nyaman. Petugas juga akan mengumumkan waktu berbuka melalui sistem pengeras suara di dalam kereta.
Selain memberikan izin berbuka di dalam rangkaian kereta, KAI Group juga menghadirkan berbagai fasilitas tambahan di stasiun. Fasilitas tersebut mencakup mushala yang nyaman dan layanan informasi berbuka puasa melalui pengumuman dari petugas untuk memastikan pelanggan tetap mendapatkan pengalaman perjalanan yang nyaman.
Dengan kebijakan ini, KAI Group berharap seluruh pelanggan dapat menikmati perjalanan dengan lebih nyaman selama Ramadan. Pelanggan diharapkan tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk tanpa mengganggu aktivitas perjalanan mereka.
“Kami mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi seluruh pelanggan setia KAI Group. Semoga perjalanan Anda bersama kami tetap lancar, aman dan nyaman,” kata Anne.
(fem/fem)