Paris –
Museum Louvre menjadi ikon Paris sekaligus galeri seni yang paling banyak dikunjungi turis di dunia. Pengelola minta pemerintah merestorasi bangunan tua itu.
Dalam surat kepada Menteri Kebudayaan Rachida Dati, Presiden Louvre Laurence des Cars memperingatkan bahwa bangunan berusia berabad-abad itu dalam kondisi yang buruk, seperti dikutip dari CNN pada Sabtu (25/1).
Lebih spesifik, ia menunjuk pada masalah kebocoran air dan perubahan suhu yang mengkhawatirkan yang membahayakan konservasi karya seni. Apalagi kunjungan turis ke museum itu seakan tak pernah surut, malah terus bertambah. Kebanyakan mereka datang untuk melihat lukisan Mona Lisa.
Dibangun di Paris pada akhir abad ke-12, Istana Louvre selama berabad-abad menjadi kediaman resmi raja-raja Prancis, hingga Louis XIV, yang lelah dengan kerumunan pemberontak di Paris, meninggalkannya dan pindah ke Versailles, yang kemudian menjadi museum untuk koleksi seni kerajaan pada tahun 1793.
Tahun lalu, Louvre menyambut 8,7 juta pengunjung, yang semuanya masuk melalui pintu masuk barat berbentuk piramida, yang dirancang oleh arsitek I.M. Pei. Diketahui area ini menjadi masalah karena efek rumah kacanya membuat ruang bawah tanah Louvre terasa sangat panas pada hari-hari musim panas.
“Kunjungan ke Louvre telah menjadi cobaan fisik, dengan karya seni yang sulit ditemukan karena papan petunjuk yang tidak memadai, kurangnya ruang bagi pengunjung untuk beristirahat, dan kurangnya makanan dan fasilitas sanitasi,” tulis kepala museum.
Dirancang untuk menerima empat juta pengunjung per tahun, Louvre mencatat rekor pengunjung sebanyak 10,2 juta pengunjung pada tahun 2018, tetapi des Cars, yang ditunjuk pada tahun 2021, telah memberlakukan batasan 30.000 pengunjung per hari untuk menghindari kepadatan pengunjung.
Surat Des Cars tidak menyebutkan pendanaan, tetapi saluran berita TV Prancis BFM mengatakan biaya renovasi dapat mencapai €500 juta atau Rp 8.450.500.000.000, yang akan menjadi tantangan bagi pemerintahan Presiden Emmanuel Macron, yang telah berjuang keras untuk mendapatkan persetujuan anggaran 2025 oleh parlemen.
Le Parisien melaporkan bahwa pembicaraan sedang berlangsung antara kantor Macron, kementerian kebudayaan, dan Louvre. Seorang sumber yang dekat dengan kantor Macron mengonfirmasi bahwa presiden telah mengikuti masalah ini dengan penuh perhatian selama beberapa bulan.
Selain renovasi menyeluruh, museum tersebut juga mempertimbangkan untuk membangun sayap baru untuk “Mona Lisa,” serta pintu masuk baru di ujung timur museum, untuk mengurangi kepadatan di pintu masuk Pyramid.
(bnl/bnl)