
Jakarta –
Bill Gates mengaku hanya akan akan mewariskan sedikit uang kepada ketiga anaknya, yaitu 1% saja dari total kekayaannya. Namun sedikit bagi sang pendiri Microsoft itu masih begitu besar bagi rakyat jelata.
Dengan kekayaan sekitar USD 150 miliar menurut Bloomberg, berarti jatah total untuk ketiga anaknya atau 1% adalah USD 1,5 miliar. Itu berarti, setiap anak pria berusia 69 tahun itu akan memperoleh sekitar USD 500 juta atau sekitar Rp 847,8 miliar.
Soal warisan pada anaknya ini ia utarakan dalam podcast Raj Shamani. Dari pernikahan dengan mantan istrinya Melinda, Gates dikaruniai 3 anak yaitu Jennifer, 28 tahun, Rory yang berusia 25 tahun dan Phoebe 22 tahun.
“Anak-anak saya mendapatkan pendidikan dan pengasuhan yang hebat, tetapi kurang dari satu persen dari total kekayaan karena saya memutuskan itu bukan bantuan untuk mereka,” kata Gates yang dikutip detikINET dari Daily Mail, Rabu (9/4/2025).
“Ini bukan dinasti, saya tidak meminta mereka untuk menjalankan Microsoft. Saya ingin memberi mereka kesempatan untuk memiliki penghasilan dan kesuksesan mereka sendiri,” imbuhnya.
Bill Gates pernah memberitahu Daily Mail tahun 2011 bahwa ia akan mewariskan sekitar USD 10 juta kepada anak-anaknya. Saat itu, kekayaannya sekitar USD 56 miliar. “Itu akan menjadi bagian sangat kecil dari kekayaan saya. Itu berarti mereka harus menjadi diri mereka sendiri,” kata dia saat itu.
Saat ini, Gates adalah orang terkaya keenam dunia. Namun, ia berencana menyumbangkan sebagian besar kekayaan untuk tujuan amal. “Anda tak ingin anak-anak Anda bingung tentang dukungan dan cinta Anda kepada mereka,” kata Gates dalam podcast tersebut.
“Jadi, saya pikir menjelaskan filosofi sejak awal adalah bahwa Anda akan memperlakukan mereka semua setara dan memberi mereka kesempatan luar biasa, tapi tujuan tertinggi untuk sumber daya ini adalah untuk kembali kepada yang paling membutuhkan melalui yayasan,” paparnya.
Putri bungsu Gates baru-baru ini membuka diri tentang bagaimana statusnya sebagai ‘bayi nepo istimewa’ menimbulkan perasaan insecure intens selama masa kuliahnya.
Phoebe yang mempelajari Biologi Manusia di Universitas Stanford dan lulus tahun lalu itu, membahas kesuksesan luar biasa ayahnya dan tekanan yang ditimbulkannya pada podcast barunya, The Burnouts. “Saya memiliki begitu banyak rasa insecure dan keinginan besar untuk membuktikan diri di Stanford,” katanya.
(fyk/fay)