Jakarta –
Penumpang di penerbangan Fiji Airways dibuat kesal karena seorang wanita mabuk. Pramugari tak membiarkan penerbangan yang menyenangkan itu jadi malapetaka.
Dikutip dari Stuff, Selasa (28/1/2025), penerbangan Fiji Airways FJ871 terjadwal berangkat dari San Francisco pada 18 Januari menuju Nadi, Fiji. Seorang saksi mata bercerita seorang suami dari penumpang wanita Australia, Stephanie Banks (69), meminta duduk terpisah dari istrinya kepada pramugari.
Setelah duduk terpisah saat lepas landas, suaminya meminta pramugari lagi agar tempat duduk dipindahkan lebih jauh.
Tak berapa lama, Stephanie meminta bantuan pramugari untuk menemukannya. Namun, si pramugari menolak karena si suami sudah lebih dahulu berpesan untuk sembunyi dari si istri.
Wanita itu kemudian menjadi agresif dan kasar. Berada di bawah pengaruh alkohol, wanita itu bahkan mengeluarkan kata-kata rasis dan vulgar terhadap pramugari.
Suasana makin panas, Stephanie melemparkan benda-benda seperti cangkir dan menampar tangan pramugari.
Awak kabin kemudian memindahkan wanita itu ke bagian belakang pesawat. Sayangnya, ia terus berteriak selama beberapa jam tanpa henti. Penumpang lain tentu saja terganggu.
Habis sudah kesabaran pramugari. Penumpang melihat seorang pramugari mendatangi wanita itu dengan gulungan lakban. Dengan cepat ia mencondongkan tubuhnya ke wanita itu dan merobek gulungan lakban.
Ya, mulut Stephanie itu ditutup oleh lakban sampai pesawat tiba. Ia kemudian dikawal oleh polisi untuk turun dari pesawat.
Dia didakwa dengan satu tuduhan perilaku penumpang yang tidak tertib berdasarkan Undang-Undang Penerbangan Sipil Fiji.
Karena gangguan yang dibuatnya, Stephanie dituntut dan mendapat sanksi denda berupa uang sebesar USD 500 atau Rp 8 jutaan.
(bnl/fem)