Jakarta –
Korsleting AC diduga menjadi penyebab bus yang mengangkut anak TK terbakar di Tol Wiyoto Wiyono. Apa penyebab korsleting pada bus hingga jadi pemicu kebakaran?
Bus pariwisata yang mengangkut puluhan anak TK terbakar di Tol Wiyoto Wiyono. Sebelum terbakar, bus tengah berjalan menuju Ancol untuk melakukan rekreasi. Namun bus tiba-tiba mengalami kendala pada bagian AC.
Sopir bus pun turun untuk mengeceknya dan melihat ada percikan api. Sopir pun meminta puluhan anak TK tersebut untuk turun. Beruntung mereka berhasil dievakuasi sebelum akhirnya bus hangus terbakar.
“Pada saat sopir turun dan melihat aki AC yang berada di belakang bus, pada saat dibuka sudah ada percikan api. Setelah itu supir memberitahu saksi 1 untuk membantu memadamkan api, kemudian supir memerintahkan rombongan yang ada di dalam bus keluar dari bus tersebut,” jelas Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman dikutip detikNews.
Korsleting beberapa kali menjadi pemicu kebakaran bus di Indonesia. Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan, pernah mengungkap saat terjadi kebakaran bus bisa terjadi karena tidak memiliki wiring diagram yang utuh, error pada desain, perawatan, maupun operasional.
“Pada saat terjadi kebakaran bus kita menemukan ada tiga wiring diagram; ATPM, Karoseri, dan AC. Saya tidak menemukan wiring diagram secara utuh. Karena baterai sama digunakan, tapi kemudian mereka memiliki jaringan masing-masing,” jelasnya dalam kesempatan yang sama.
Pemicu terjadinya kebakaran dengan segitiga api, di antaranya, adanya oksigen, benda mudah terbakar (flammable), dan pemantik atau sumber api. Nah, korsleting atau short circuit ini yang jadi pemicu bus terbakar.
“Ketidakseimbangan arus, risiko short circuit, pemeliharaan tanpa pedoman. Perbaikan modifikasinya asal jadi. Ini saya ngomong tidak sembarangan, dari 7 kasus terbakarnya bus ini yang terjadi, tidak ada wiring diagram, tidak ada pedoman, asal jadi,” jelas dia.
Risiko arus pendek itu dipicu oleh beberapa hal di antaranya isolasi kabel terbuka, kabel yang digunakan tidak sesuai, penyambungan kabel kurang tepat, sehingga arus listrik bocor. Wildan juga membeberkan beberapa syarat agar bus terhindar dari korsleting.
Pertama, desain kelistrikan (wiring diagram) yang sesuai, kedua, instalasi kelistrikan, jangan asal menekuk kabel, dan terakhir memilih material yang sesuai peruntukannya.
(dry/din)