
Jakarta –
Kota Yogyakarta jadi salah satu kota yang banyak didatangi pemudik yang juga sekaligus berwisata. Tentunya Malioboro jadi destinasi andalannya.
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Jalan Malioboro menjadi berkah bagi para pelaku usaha wisata. Salah satunya adalah sekelompok orang berkostum hantu yang menyediakan diri menjadi teman berfoto bagi wisatawan yang berkunjung.
Basir, warga Semanu, Gunungkidul, menjadi salah satu hantu jadi-jadian yang mencoba mencari peruntungan di Jalan Malioboro. Dia rela mengenakan kostum ala hantu wewe gombel yang menyeramkan.
Penampakan Basir memang bisa membuat bulu kuduk merinding. Dia mengenakan kostum wewe gombel yang seolah-olah berlumur darah. Namun, penampakannya yang seram justru bikin wisatawan tertarik untuk berfoto bersamanya.
Basir mengaku berangkat dari rumah dengan pakaian biasa. Setelah tiba di sekitar Malioboro, barulah dia berganti dengan ‘baju kerja’ yang dibawanya.
“(Ganti baju) itu di belakang palang pintu (kereta api) itu lho, (butuh waktu) setengah jam, (kostum make up) punya sendiri,” kata Basir dilansir dari detikJogja, Senin (7/4/2025).
Basir mengakui, kostum wewe gombel itu membuat tubuhnya merasa gerah. Namun dia memilih tidak menghiraukannya demi mencari rezeki.
“Panas banget Mas, sampai nggak pakai rangkepan saya (kaus dalaman),” keluh Basir.
Rasa gerah itu kemudian ditebus dengan cuan yang mengalir ke kantongnya. Dia tidak mematok tarif untuk berfoto. Meski demikian, uang yang diterimanya dari wisatawan selama libur Lebaran ini ternyata cukup besar.
“Nggak tentu Mas, paling tinggi Rp 500 ribu (per hari), kalau ramai kayak gini ada yang ngasih Rp 10 ribu, Rp 5 ribu, ada yang Rp 2 ribu, nggak matok (tarif),” jelasnya.
Salah satu pengunjung, Rindi, mengaku menyempatkan diri berjalan-jalan ke Malioboro. Dia merupakan perantau di Surabaya yang kini tengah mudik ke Sleman.
“Ini mudik ke rumah mertua, di Sleman. Mau pulang besok ke Surabaya, sempetin jalan-jalan dulu ke Malioboro,” kata Rindi.
Rindi mengaku selalu kangen dengan suasana Malioboro. Kehadiran Basir dan rekannya pun menurutnya menjadi bumbu pelengkapnya. Jadi selain antre berfoto di plang bertuliskan jalan Malioboro, wisatawan juga bisa mengabadikan momen ditemani ‘Hantu Malioboro’.
“Awalnya takut sih, serem, kostumnya itu lo serem banget. Tapi anak-anak pada pengin foto, ya udah sekalian,” ungkap Rindi.
“Jogja memang bagus ya seninya, orang-orangnya juga kreatif, ini setan-setan juga bagus, total dandannya, wisatawan jadi kayak punya banyak foto gitu, bagus lah,” pungkasnya.
—–
Artikel ini telah tayang di detikJogja.
(upd/upd)