Jakarta –
Pizza kerap dihindari saat sedang diet, karena berkalori tinggi. Ahli nutrisi ini memberikan trik menyantap pizza rendah kalori dan tetap gurih lezat rasanya.
Berasal dari Italia, pizza juga populer di berbagai negara. Adonan roti berbentuk bundar pipih diberi topping keju, saus, jamur, hingga olahan daging. Karenanya sering disebut berkalori yang tinggi.
Mengutip Times of India, pizza diketahui mengandung lemak jenuh yang tinggi, karena adanya keju dan daging olahan. Jika dikonsumsi terlalu banyak atau sering maka bisa meningkatkan kadar kolesterol darah yang berisiko memicu penyakit jantung.
Menurut calories.info, satu porsi pizza sekitar 100 gram mengandung kalori yang cukup tinggi. Untuk pizza keju sebanyak 1.212 kcal dan pizza ayam 972 kcal.
Namun, ada seorang ahli nutrisi asal India yang memiliki pandangan berbeda tentang mengonsumsi pizza sebagai menu diet Menurutnya, pizza bukanlah makanan yang harus dihindari ketika diet, seperti dikutip dari NDTV (31/12).
trik makan pizza saat diet Foto: Getty Images/iStockphoto
|
Ahli nutrisi, Nmami Agarwal dalam akun Instagram miliknya mengungkapkan, “Apakah kamu salah satu yang menghindari pizza karena berpikir pizza buruk atau itu bisa membuat berat badan naik? Sebenarnya, pizza bukan masalahnya.”
Nmami menegaskan bahwa penurunan berat badan bukan hanya tentang membatasi makanan. Namun, juga harus mengimbangi dengan gaya hidup lebih sehat. Menurutnya penurunan berat badan bukan hanya tentang membatasi diri sendiri.
Jadi pizza tidak perlu dipantang saat penurunan berat badan, karena ada hal lain yang lebih penting. Pelaku diet harus berfokus untuk menciptakan pendekatan yang seimbang dan berkelanjutan. Jangan hanya mengurangi makanan favorit saja.
Jadi, jika ingin tetap mengonsumsi pizza dengan versi lebih sehat, ganti topping dengan pilihan yang lebih sehat. Misalnya dengan membuat pizza sendiri di rumah.
Pelaku diet bisa menggunakan minyak zaitun saat merendam adonan dan mengganti tepung terigu dengan tepung bebas gluten. Untuk topping keju mozzarella, bisa diganti dengan paneer, keju lunak atau segar yang terbuat dari susu sapi atau kerbau.
Agar tak mengandung lemak jenuh tinggi, daging olahan juga bisa diganti dengan irisan jamur, daun basail segar atau kembang kol dan brokoli. Meski memakai bahan lebih rendah kalori namun rasanya tetap lezat.
(yms/odi)