
Jakarta –
Kalian tahu tidak, kira-kira berapa banyak semut yang hidup di Bumi ya? Ternyata jumlahnya banyak banget lho.
Dua orang ahli biologi dari Julius-Maximilians-Universität Würzburg, Sabine Nooten dan Patrick Schultheiss, telah memperoleh jawaban atas pertanyaan tersebut. Mereka mengabdikan hidupnya dalam penelitian khusus terhadap salah satu serangga paling tangguh di alam ini.
Diketahui ada sekitar 22 ribu spesies semut di seluruh dunia. Keberhasilan hidup serangga ini tergantung pada struktur sosial, bagaimana semut menangani reproduksinya, menyembuhkan sakit yang diderita, hingga mengumpulkan makanan.
Dari 489 penelitian kecil tentang semut. Nooten dan Schultheiss menemukan angka keseluruhan berdasarkan semut yang tinggal di tanah dan pohon. Mereka pun menemukan jawaban yang luar biasa.
“Menurut perkiraan kami, populasi semut global adalah 20 x 10 pangkat 15 yaitu, 20 kuadriliun hewan. Itu adalah angka 20 dengan 15 angka nol, yang sulit dipahami dan patut dihargai,” jelas Nooten, dilansir dari earth.
Menurut Schultheiss, jumlah ini melebih gabungan biomassa burung liar dan mamalia, yang setara dengan sekitar 20% biomassa manusia. Penemuan ini menunjukkan, betapa pentingnya kehadiran semut dalam ekosistem makhluk hidup.
Namun di beberapa daerah, orang-orang terkadang menganggap semut sebagai hama. Padahal serangga ini jika dijaga keseimbangannya, menawarkan banyak manfaat yang tak terlihat.
Misalnya, terowongan yang mereka buat dapat membantu penyerapan air dalam tanah. Semut juga menciptakan mata rantai makanan.
Sayangnya semut jarang berada di urutan teratas daftar makhluk yang dipikirkan manusia. Mereka memiliki peran besar dalam membentuk lingkungan sekitar.
Kemampuan semut untuk mengubah habitat, mendistribusikan kembali sumber daya, dan memengaruhi keanekaragaman hayati lokal menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut.
Dengan mempelajari serangga ini, para ilmuwan memperoleh wawasan tentang ketahanan, kemampuan beradaptasi, dan jaringan kehidupan rumit yang menyatukan semuanya.
Fakta menarik lain dari hewan ini adalah semut tidak memiliki pemimpin. Mereka bergantung pada kerja sama dan kecerdasan masing-masing semut (swarm intelligence) yang menjadi satu.
Hal itu serupa dengan neuron-neuron individual dalam otak manusia, yang tidak dapat melakukan banyak hal sendiri. Namun ketika neuron digabungkan bisa bekerja dengan baik seperti berpikir dan bertindak. Begitu pula dengan koloni semut yang menerapkan prinsip serupa.
(hps/afr)