
Jakarta –
Banjir bandang yang meluluhlantakkan kawasan Cisarua, Bogor, Jawa Barat, menjadi perhatian Kementerian Pariwisata. Dari koordinasi sejauh ini, belum ada hotel dan restoran terdampak banjir.
Hal ini diungkapkan oleh Fadjar Utomo, Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata. Mereka berduka atas bencana alam yang terjadi di Puncak, Bogor.
“Kami prihatin dan berbela sungkawa atas kejadian ini ya, ini musibah. Jadi memang kalau saya cermati, sesuai dengan peringatan dini dari BMKG yang disampaikan oleh Kepala BMKG tentang masih tingginya resiko bencana hidrologi banjir karena curah hujannya juga masih tinggi,” kata Fadjar dihubungi detikcom, Selasa (4/3/2025).
Fadjar mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintahan Kabupaten Bogor mengenai dampaknya pada sektor pariwisata. Sejauh ini belum ada laporan yang terkait dengan pelaku wisata.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor untuk memantau, apakah ada dampak dari peristiwa itu terutama terhadap fasilitas-fasilitas kepariwisataan yang ada di Bogor. Kemarin saya melakukan konfirmasi itu ke Dinas Pariwisata dan mereka menyampaikan belum ada info hotel atau restoran yang terdampak,” dia menambahkan.
Selain meluluhlantakkan permukiman warga, banjir bandang juga memutus beberapa akses jalan dan jembatan. Fadjar menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor juga akan segera memperbaiki akses jalan, terkait juga dengan persiapan menghadapi libur Lebaran.
Menyikapi kondisi cuaca ekstrem ini, Kemenpar telah mengeluarkan dua SE terkait siaga bencana dan juga persiapan libur Lebaran 2025.
“Ada dua surat yang kami terbitkan yang pertama surat edaran menteri kepada seluruh pemda dan juga usaha pariwisata. Kemudian ada juga surat edaran dari Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur itu terkait imbauan untuk melakukan risk assessment terhadap tempat-tempat wisata. Dan itu bisa secara mandiri dilakukan oleh masing-masing tempat wisatanya begitu. Nah, di kami ada panduan manajemen krisis kepariwisataan melalui Permenpar nomor 10 tahun 2019,” kata dia.
Kemenpar juga mengimbau traveler yang ingin liburan ke Puncak atau destinasi wisata lainnya untuk selalu memantau kondisi cuaca sekitar tempat wisata.
“Kami Menteri Pariwisata juga sudah menerbitkan surat edaran yang ini kaitannya dalam persiapan lebaran libur lebaran juga. Terkait liburan dalam kondisi cuaca seperti ini, kami mengimbau agar masyarakat untuk memantau update info mengenai kondisi cuaca terkini melalui platform yang dimiliki oleh BMKG. Hingga masyarakat bisa juga mempersiapkan atau antisipasi untuk mendapatkan gambaran bagaimana kondisi cuaca dari destinasi yang akan dia kunjungi,” kata dia.
(sym/fem)