
Jakarta –
Melanjutkan kesuksesan film-film sebelumnya, Bayu Skak kembali mengundang perhatian melalui Cocote Tonggo. Penuh tawa, renungan, dan tangkapan sosial melalui komedi, film itu mengangkat kehidupan berlatar di Solo, Jawa Tengah.
Cocote Tonggo dikatakan Bayu menceritakan pasutri, Luki dan Murni, yang menjual jamu kesuburan. Namun mereka belum juga memiliki keturunan.
“Film ini lebih dari sekadar hiburan. Cocote Tonggo menyentuh realita sosial tentang tekanan masyarakat dan bagaimana kita bisa menghadapinya, bahkan dengan tawa,” ujarnya saat diwawancarai di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2025).
Diakui Bayu, ide cerita Cocote Tonggo sudah mulai digodok sejak 2020. Namun, ia baru mulai produksi pada 2024 lalu.
“Kami dari tim itu tampung ide dulu, biasanya kan ide langsung dieksekusi, nah Cocote Tonggo ini baru rezekinya di tahun 2024,” katanya.
Setelah riset cukup mendalam, tema sensitif sulitnya punya anak dipilih Bayu Skak sebagai fokus cerita.
“Obrolan yang paling nyelekit itu adalah bagi orang yang sudah punya suami atau istri tapi belum punya momongan. Itu sering kali kita ditanyain, padahal tidak semua orang mudah mendapatkan momongan. Itu sangat sensitif untuk diusik,” tuturnya.
Cocote Tonggo dibintangi oleh sejumlah aktor ternama, seperti Dennis Adhiswara, Ayushita, Asri Welas, Bayu Skak, dan banyak lainnya. Film garapan SKAK Studios dan Tobali Film itu menghadirkan kekuatan cerita, budaya lokal, komedi yang segar.
Tak hanya itu, dari sisi teknis, Cocote Tonggo pun turut diwarnai musik-musik dengan sentuhan lokal.
“Kami ingin film ini bisa menjadi bagian dari kesenangan dan hiburan yang tidak hanya mengundang tawa, tapi juga memikirkan tentang kehidupan di sekitar kita,” tuturnya.
Penuh ragam karakter, cerita yang ringan namun penuh makna, dan humor yang menyegarkan, Cocote Tonggo siap tayang serentak pada 15 Mei 2025.
“Semoga film ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat dan membawa pesan positif tentang kehidupan,” tutup Bayu.
(mau/tia)