Jakarta –
Inflamasi atau kondisi peradangan tubuh yang kronis memicu penyakit berbahaya seperti kanker, diabetes, hingga penyakit jantung. Cegah inflamasi dengan membatasi konsumsi makanan favorit sehari-hari ini.
Kondisi peradangan sejatinya respon alami sistem kekebalan tubuh ketika sedang melawan penyakit akibat infeksi virus/bakteri, cedera, atau saat terpapar racun. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit, kemerahan pada kulit, hingga memar.
Peradangan yang terjadi dalam periode singkat disebut peradangan akut, tapi ada juga yang berlangsung lama dan serius hingga menjadi peradangan kronis. Kondisi ini berkaitan dengan banyak penyakit berbahaya.
Peradangan kronis salah satunya dipicu oleh pola makan tidak sehat. Pakar kesehatan mengungkap sejumlah makanan favorit sehari-hari ternyata bersifat memicu peradangan sehingga konsumsinya perlu dibatasi.
Ini 5 makanan pemicu peradangan tubuh:
1. Roti tawar putih
Roti tawar putih yang banyak dijumpai di pasaran dan dikonsumsi adalah produk olahan minim serat. Konsumsinya bisa memicu lonjakan gula darah. Efeknya sama seperti ketika makan nasi putih atau pasta.
Ahli gizi Dr Federica Amati mengatakan, “Karbohidrat olahan tinggi cepat diserap ke dalam hati dan menimbulkan respons insulin cepat dari pankreas. Penelitian kami menunjukkan bahwa makanan mengandung indeks glikemik tinggi menghasilkan respon peradangan pasca-makan yang lebih jelas.”
Untuk mengurangi efek peradangan dari konsumsi karbohidrat olahan seperti roti putih, kamu bisa memadukannya dengan makanan yang lebih sehat seperti selai kacang alami, buah, atau sayuran. Lebih bagus lagi kalau roti putih diganti dengan roti bijian utuh, nasi putih diganti nasi cokelat, dan pasta tepung terigu diganti pasta tepung gandum.
2. Sosis
Foto: iStock
|
Di balik rasa nikmat dan kepraktisan mengolahnya, sosis adalah makanan pemicu peradangan tubuh. Sama seperti produk daging olahan lain seperti nugget, bacon, dan ham.
Mengonsumsinya dalam jumlah banyak dikaitkan dengan kanker usus. “Daging olahan memicu peradangan pada usus dan meningkatkan risiko kanker,” kata Dr Amati. Termasuk juga untuk daging merah seperti steak yang pada beberapa orang konsumsinya turut memicu peradangan karena kandungan lemak jenuh yang tinggi.
Sebagai pilihan yang lebih baik, batasi konsumsi daging olahan dan daging merah. Coba beralih ke daging ayam minim lemak dan ikan.
3. Kentang goreng
Proses digoreng dengan banyak minyak dan cukup lama membuat konsumsi kentang goreng juga bersifat memicu peradangan tubuh. Dalam proses tersebut dihasilkan senyawa berbahaya yang mendorong peradangan.
Selain itu, kentang goreng atau keripik kentang, juga tinggi kandungan lemak jenuh yang semakin membuatnya kurang menyehatkan. Dr Sammie Gill yang merupakan ahli gizi spesialis gastroenterologi mengungkap lemak jenuh meningkatkan jumlah kolesterol jahat dalam tubuh yang pada akhirnya menstimulasi inflamasi jaringan lemak dan dihasilkannya senyawa penyebab inflamasi.
Ia menyarankan mengolah kentang dengan metode masak minim risiko peradangan, seperti kukus, tumis, dan rebus. Kalaupun tetap mau, bikin sendiri kentang goreng dengan bahan dan cara yang menyehatkan.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.