Jakarta –
Mantan manajer Fuji, Batara, tak banyak bicara usai menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Barat. Batara diperiksa dengan status sebagai saksi atas laporan Fuji soal dugaan penggelapan miliaran rupiah.
Batara didampingi kuasa hukumnya, Muhammad Rizki Firdaus menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Barat kemarin, sekitar 5 jam. Ada sekitar 20 pertanyaan dari penyidik kepada Batara terkait laporan yang dibuat Fuji pada 7 September 2023.
Tak banyak bicara, Batara lebih menyerahkan kepada kuasa hukumnya untuk menjawab pertanyaan. Namun, dia membantah soal tudingan tidak ada itikad baik darinya untuk menyelesaikan masalah dengan Fuji.
“Intinya selama ini berita beredar itu tidak benar sama sekali. Dari awal pun saya sangat amat punya itikad baik untuk menyelesaikan masalah ini,” ucap Batara di Polres Jakarta Barat, Selasa (7/5/2024) malam.
Kuasa hukum Batara mengatakan kliennya juga sudah coba berkomunikasi langsung dengan selebgram yang memiliki 16 juta follower itu.
“Saya bantu jawab point-nya gini, nggak ada kabar (katanya susah dihubungi), tidak ada demikian. Disomasi dengan pengacara, eks pengacara sebelumnya membalas. Ada upaya chat, nggak ada respons. Saya bisa mengatakan hal itu (Batara menghilang dan susah dihubungi) nggak benar,” tegas kuasa hukumnya, Muhammad Rizki Firdaus.
Batara dan kuasa hukumnya akan berupaya melakukan restorative justice. Akibat kasus ini, berimbas pada identitasnya yang menghalangi aktivitas Batara.
“Ada itikad dari klien kami, kan setiap kondisi, hari, bulan, ada perubahan. Banyak identitas klien kami nggak bisa digunakan lagi untuk beraktivitas. Tapi, tetap klien kami sudah membayar ratusan juta. Klien kami minta dispensasi. Ini ada itikad baik dari klien kami,” ungkapnya.
Soal nominal ratusan juta yang sudah diberikan ke Fuji, Batara akan kembali mengajukan dispensasi untuk membayar kekurangannya.
“Saya rasa tadi sudah disampaikan, dengan diterimanya nominal secara sukarela mengakui kesepakatan tadi. Saya sudah jelaskan secara fair ada dispensasi. Kami akan coba bangun komunikasi (dengan Fuji dan kuasa hukumnya),” tegas kuasa hukum Batara.
Jumlah uang yang dituduh digelapkan oleh Batara disebut Fuji miliaran rupiah. Batara juga menjawab saat disinggung adanya korban lain selain Fuji.
“Ya mungkin kenapa banyak beredar itu karena saya mengusahakan untuk membayar dia (Fuji) terlebih dahulu,” jawab Batara singkat.
Fuji memilih jalur pidana untuk memberikan pelajaran terhadap mantan manajernya itu. Apabila masalah ini sampai di meja hijau dan mantan manajer divonis bersalah, itu akan menjadi senjata Fuji untuk mengajukan gugatan secara perdata.
“Aku sudah menunggu setahun, uang aku nggak balik. Aku udah kerja, kerjaan aku sudah selesai semua, tapi aku nggak dapat hak aku. Aku nggak tahu hak aku ke mana, untuk konsumsi (dia) atau gimana. Aku udah kasih waktu, bahkan aku ngomong baik-baik tapi dia bahkan nggak balas chat aku,” kata Fuji saat dihubungi melalui telepon pada Senin (26/6/2023).
“(Dia) malah senang-senang di luar sana, ke luar negeri, liburan ke Bali. Jadi menurut aku sudah kelewat batas, bahkan dia juga memakan korban lain, temen aku juga,” lanjut Fuji.
Fuji mengaku hampir gila ketika uang miliaran rupiah hasil kerja kerasnya tak diketahui keberadaannya.
“Dari tahun lalu (sadar), tapi aku diam saja, lalu sabar saja alhamdulillah masih waras. Tahun lalu hampir gila sih,” ungkapnya.
Simak Video “Fuji Kumpulkan Bukti Tambahan untuk Perkuat Laporan Terhadap Eks Manajer“
[Gambas:Video 20detik]
(pus/wes)