
Tangerang –
Bambang Soesatyo alias Bamsoet menilai, mobil China dulu dan sekarang berbeda. Jika dulu mobil China masih dinilai memiliki banyak kekurangan, kini mobil China sudah memiliki kualitas yang bisa bersaing dengan produk-produk mobil ternama di pasaran.
“10-15 tahun yang lalu kita alergi mendengar mobil-motor, pokoknya produk China. Kenapa? Karena jelek, karena tak bagus. Namun belakangan ini, di Indonesia terutama, produk-produk China banyak diburu warga (konsumen), karena apa? Karena kualitasnya bagus, terutama buat anak muda yang kantongnya belum tebal-tebal amat,” bilang Bamsoet dalam kapasitas sebagai salah satu pemegang saham (shareholder) di PT JIO, saat membuka soft launch BAIC Indonesia di Alam Sutera, Tangerang (14/5/2024).
BAIC resmi meluncur di Indonesia memperkenalkan dua mobil sekaligus Foto: Luthfi Anshori/detikOto
|
Diketahui, PT JIO melalui PT JIO Distribusi Indonesia (JDI) baru saja meresmikan kehadiran merek mobil asal China, BAIC (Beijing Automotive Group Co., Ltd.). Kedatangan BAIC menambah ramai merek-merek China yang sudah ada di Indonesia sebelumnya.
“Berdasarkan catatan Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), setidaknya sudah ada 15 lebih merek-merek mobil China yang terdaftar di Indonesia dan masih ada 3 sampai 4 lagi yang akan masuk ke Indonesia,” sambung pria yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia itu.
Bamsoet menambahkan, pasar otomotif Indonesia masih sangat potensial dan bisa terus berkembang. Soalnya, Indonesia memiliki bonus demografi dengan jumlah penduduk usia muda dan produktif yang sangat banyak.
“Dari 278 juta rakyat Indonesia, 28 sampai 30% adalah generasi muda, generasi Z, generasi milenial, kurang lebih 75 juta. Kalau 10%-nya saja memiliki kemampuan memiliki mobil (kelas) menengah, maka ada ceruk pasar 750 ribu (mobil) yang menjadi konsumsi mereka,” terang Bamsoet.
Simak Video “Bamsoet Sebut Ridwan Kamil Cocok Jadi Menteri PUPR“
[Gambas:Video 20detik]
(lua/din)