Jakarta –
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong agar kualitas pendidikan di Indonesia terus ditingkatkan melalui perbaikan kurikulum ataupun peningkatan kapabilitas pengajar atau guru. Dengan begitu bisa melahirkan generasi yang cerdas berkarakter, dan memiliki ketangguhan serta kecekatan dalam menghadapi perubahan zaman yang dinamis.
“Perlu peningkatan kualitas tenaga pengajar di Indonesia dengan mengadakan berbagai program bimbingan teknis (Bimtek) bagi para pengajar di tiap satuan pendidikan, sehingga para pengajar bisa mendapatkan lisensi atau sertifikasi mengajar dan menerapkan tata ajar sesuai kurikulum serta menghasilkan generasi muda dan peserta didik yang berkualitas,” ujar Bamsoet dalam keterangan, Sabtu (18/5/2024).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan memaparkan, dirinya mengikuti PEKERTI Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka selama enam hari dari tanggal 13-18 Mei 2024.
PEKERTI diselenggarakan sebagai pemenuhan persyaratan sertifikasi pendidik untuk dosen (Guru Besar) di Indonesia. Hal itu diungkapkan olehnya usai mengikuti Ujian Pelatihan Peningkatan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) Dosen di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta.
“Banyak hal baru yang saya dapatkan setelah mengikuti PEKERTI. Antara lain, kemampuan untuk meningkatkan mutu aktivitas instruksional dalam proses pembelajaran, peserta dapat rencana pembelajaran semester (RPS) untuk mata kuliah yang diasuh sesuai capaian pembelajaran program studi dan peserta dapat mengembangkan bahan ajar,” kata.
Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Alumni Doktor Ilmu Hukum UNPAD dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini juga mendorong Kemdikbudristek agar memetakan seluruh permasalahan yang ada saat ini di sektor pendidikan.
Mulai dari permasalahan tenaga pengajar, seperti polemik guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja/PPPK, kurangnya tenaga pengajar di wilayah terluar, terdepan, tertinggal atau 3T, mutu dan kualitas pendidikan yang belum merata serta berbagai persoalan lainnya.
“Diharapkan dengan adanya pemetaan yang baik bisa ditemukan solusi terbaik untuk mengatasi berbagai masalah pendidikan di Indonesia. Termasuk peningkatan kualitas tenaga pengajar, guna mewujudkan pendidikan dengan peningkatan kualitas dari masa ke masa,” tutup Bamsoet.
(anl/ega)