Badung –
Bali sempat diguyur hujan hampir seharian pada Senin (16/9/2024), tapi untuk beberapa hari ke depan, cuaca Bali mendukung untuk pameran dirgantara Bali International Airshow. Tidak perlu modifikasi cuaca.
“Sementara ini, modifikasi cuaca tidak ada. Karena kita ada empat showtime dan prakiraan cuaca yang kita dapat, masih memungkinkan. kemarin cuaca berawan tapi untuk manuver masih aman. Jadi aman. Kalau nanti tahun depan, makin banyak yang display, slot yang banyak jadi kemungkinan kita akan buat modifikasi cuaca,” ujar Asisten Potensi Dirgantara (Aspotdirga) Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Muda TNI Andi Wijaya dalam jumpa pers Bali International Airshow 2024 di Bali Nusa Dua Convention, Badung, Bali, Selasa (17/9/2024).
Hal senada disampaikan oleh Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim & Kawasan Perbatasan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Sora Lukita.
“Betul, ini juga bahan concern sendiri dari pihak penyelenggara. Tapi sampai saat ini, berdasarkan informasi yang kami terima dari lembaga berwenang, nampaknya untuk beberapa hari ke depan sedikit berawan tapi situasinya aman untuk penyelenggaraan BAS,” ujarnya.
Kiri ke kanan: Andy Wismarsyah, selaku Chief Executive Officer PT Inaro Tujuh Belas, Marsekal Muda TNI Andi Wijaya, selaku Asisten Potensi Dirgantara Kepala Staf TNI AU (Aspotdirga Kasau) dan Sora Lokita, selaku Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim & Kawasan Perbatasan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Dadan Kuswaraharja/detikcom)
|
Menempati area seluas 78.000 meter persegi di bagian selatan Bandara I Gusti Ngurah Rai, acara ini akan memamerkan koleksi pesawat statis di area seluas 70.000 meter persegi, dan ruang pameran seluas 8.000 meter persegi. Pameran ini diproyeksi menarik sebanyak 6.000 pengunjung bisnis, 100 perusahaan, serta mempertemukan lebih dari 100 delegasi dari 35 negara.
Bali International Airshow 2024 bertujuan untuk menempatkan Indonesia di posisi terdepan dalam industri penerbangan dan kedirgantaraan global dengan menampilkan inovasi dan keahlian dari para pemangku kepentingan utama.
Sebagai ajang pameran udara internasional Indonesia pertama di abad ke-21, Bali International Airshow mendorong keunggulan sektor dirgantara Indonesia kancah regional dan global, serta menyoroti kekuatan Indonesia di sektor-sektor penting yang terlibat.
“Kenapa diselenggarakan di Bali? Kenapa nggak? Semua orang datang ke Bali. Jika tidak salah dalam rapat terakhir Pak Luhut (Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan) dan Pak Sandiaga (Menparekraf Sandiaga Uno) menyebutkan tentang keunikan Bali. Itulah kita kombinasikan antara Aviasi kita dan keunikan bali dan budaya kita. Kita mau menawarkan magic orang untuk datang ke Bali. Kita bisa diskusi tentang aviasi dan juga menikmati wisata di Indonesia,” ujar Sora.
(ddn/fem)