Jakarta –
Pucuk pimpinan PT Pertamina (Persero) mengalami perubahan. Posisi Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama (Dirut) digantikan Simon Aloysius Mantiri.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka suara soal pergantian bos Pertamina ini. Dia mengatakan Pertamina merupakan BUMN yang sudah sangat mapan, pergantian kepemimpinan itu cuma hal biasa.
Pasti Presiden Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir sudah ada alasan tersendiri untuk melakukan rotasi kepemimpinan.
“Gini, Pertamina itu kan BUMN yang sangat mapan, sistemnya sudah sangat jalan, pergantian kepemimpinan kan sudah biasa, dan lagi tergantung pak pimpinan, tergantung Pak Menteri BUMN dan Pak Presiden,” ujar Bahlil di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (4/11/2024).
“Biasanya itu kan ada di Menteri BUMN, pasti Menteri BUMN mempunyai penilaian-penilaian khusus untuk melakukan rotasi kepada siapa aja yang diganti termasuk Pertamina,” sambungnya.
Pihaknya akan segera mengundang pimpinan baru Pertamina ke Kementerian ESDM untuk melakukan koordinasi awal.
“Habis ini undang mereka untuk rapat koordinasi. Oh minggu ini lah, orang baru dilantik dia pasti akan berkoordinasi,” kata Bahlil.
Permintaan Bahlil ke Dirut baru Pertamina
Bahlil menilai Pertamina menjadi ujung tombak Indonesia di urusan migas. Dia bilang 65% lifting migas di Indonesia dikuasai oleh proyek-proyek Pertamina.
“Saya berkepentingan sekali dengan Pertamina, karena 65% lifting kita itu dikuasai Pertamina, dan secara teknis dia koordinasi sama Kementerian ESDM. Baik untuk eksplorasi, peningkatan lifting, sumber-sumber idle dan saya akan habis ini undang mereka untuk rapat koordinasi,” terang Bahlil.
Bahlil pun menyampaikan beberapa permintaan kepada Dirut baru Pertamina. Pertama, Pertamina diminta meningkatkan produksi minyak dan gas.
“Kemudian, (kedua) harus ada teknologi intervensi terhadap sumur yang ada semacam EOR,” kata Bahlil .
Ketiga, Pertamina harus melakukan eksplorasi di seluruh wilayah kerja yang dimiliki perusahaan pelat merah tersebut.
“Dia harus melakukan eksplorasi lebih banyak di semua wilayah kerja yang sudah dimiliki Pertamina, karena kita mengandalkan Pertamina karena 65% itu ada di Pertamina lifting-nya,” tegas Bahlil.
Saksikan Live DetikPagi:
(hal/hns)