
Jakarta –
Harganya yang murah membuat ayam panggang ini laris manis. Lalu ada daftar sate kambing enak di Jakarta hingga perdebatan menu pakai QR Code.
Di Malaysia, Ramadan selalu dirayakan dengan banyakanya bazar Ramadan berisi aneka penjual makanan. Tapi baru-baru ini ada pedagang di Malaysia yang menjual ayam panggang utuh dengan harga sangat murah.
Kemudian di Jakarta, banyak tempat makan sate kambing yang enak. Terutama jenis sate kambing Tegal yang menggunakan daging kambing muda.
Terakhir ada perdebatan seputar menu restoran digital yang menggunakan QR Code. Menu restoran ini dinilai merepotkan dan bikin pengunjung malas makan.
Berikut tiga artikel yang paling menarik pembaca detikFood kemarin (04/03).
1. Ayam Panggang Murah
Murah Banget! Pria Ini Jual Ayam Panggang Utuh Rp 3.600 per Ekor Foto: Cosmo!
|
Ayam panggang utuh jadi menu santapan favorit saat Ramadan. Ukurannya besar dan bisa jadi menu santapan bersama keluarga. Salah satu penjual ayam di bazar Ramadan di Malaysia ini, berhasil bikin heboh dan viral.
Pasalnya ia menjual ayam panggang utuh dengan harga sangat murah yaitu Rp 3.600 saja. Bahkan saking tingginya antusias pelanggan untuk dapat ayam murah, mereka sudah mulai mengantre dari jam 12.00 siang, meski ayam baru dijual pukul 16.00
2. Sate Kambing Enak di Jakarta
Sate kambing jadi menu yang tak pernah bikin bosan. Terutama sate kambing ala Tegal yang terkenal dengan daging kambing batibul (bawah tiga bulan). Tekstur dagingnya empuk dan juicy.
Di Jakarta, beberapa tempat makan sate kambing ternama ada Sate Tegal Abu Salim, RM Sate Tegal H. Sadjim dan masih banyak lagi. Tersedia juga menu sop kambing hingga sop iga.
3. Perdebatan QR Code
![]() |
Semenjak pandemi COVID-19, banyak perubahan pada restoran. Salah satunya kehadiran QR Code sebagai menu digital, di mana pengunjung hanya perlu melakukan scan barcode untuk bisa melihat menu makanan di ponsel masing-masing.
Tapi menurut salah satu aktivis dari Malaysia bernama Uncle Kentang, menu digital ini merepotkan. Terutama bagi pengunjung yang sudah tua sepertinya. Tentunya hal ini mengundang perdebatan pro dan kontra.

(sob/odi)