Jakarta –
Ayam adalah hewan domestikasi yang biasa hidup berdampingan dengan masyarakat Indonesia. Namun, hewan itu jadi masalah di Inggris dan oleh para bule di Bali.
Warga desa Snettisham, Norfolk, Inggris, merasa terganggu dengan banyaknya ayam liar di sana. Ada sekitar 100 ayam liar yang dianggap sebagai hama karena merusak kebun hingga bunga para penduduk.
Tak hanya itu, masyarakat juga terganggu karena ayam yang kerap berkokok sejak pukul 04.00, saat warga enak-enaknya tidur.
Walaupun kokok ayam tidak menjadi masalah masalah bagi warga +62, tetapi persoalan ayam dengan manusia juga pernah bikin gaduh Indonesia lho.
Misalnya pada saat Maret 2023, turis bule yang berlibur di Bali memprotes suara kokok ayam hingga membuat petisi. Mereka protes karena merasa terganggu dengan suara ayam saat pagi buta.
Petisi yang berisi protes terhadap suara kokok ayam dibuat oleh 10 WNA yang tinggal di homestay Anumana By View, Jimbaran. Para WNA melayangkan petisi tersebut kepada sang pemilik ayam yakni Wayan Agus Juli pada 2 Juli 2023.
Perkara kokok ayam pada dini hari sampai menjadi urusan Pemerintah Daerah Bali. Bersama warlok, pemerintah kompak menolak protes bule-bule itu.
“Tetap pelihara ayam banyak-banyak, masak pelihara ayam dilarang,” kata Gubernur Bali I Wayan Koster pada 12 Maret 2023.
“Kalau dia nggak suka dengan kokokan ayam, dia nggak usah ke Bali. Udah, gitu aja. Kita nggak ada urusan sama orang kayak begitu,” Koster menegaskan.
Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali, Tjok Bagus Pemayun, juga memberikan pendapat senada terkait petisi aneh itu. Ia mempersilahkan WNA yang protes untuk tinggal di tempat lain.
“Kalau mau menginap dengan tenang, jangan di permukiman,” kata dia.
Menurutnya, ayam merupakan hewan peliharaan yang lumrah bagi warga Bali, layaknya kucing, burung, serta anjing.
“Dia (WNA) harus menghormati budaya kearifan lokal Bali,” ujar dia.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Anggiat Napitupulu, juga mengimbau WNA yang protes itu untuk menginap di tempat lain. Ia pun mengaku sudah mengedukasi para WNA.
“Ya, namanya ayam dan namanya kos-kosan (homestay/guesthouse) itu kan nggak ada regulasinya. Ini Indonesia, lho. Jadi, kalau kita tinggal di kos-kosan nggak ada jaminan kenyamanan, kan,” kata Anggiat pada 8 Maret 2023.
Simak Video “Terbentuknya Nama Rumah Makan Legendaris ‘Ayam Goreng Bakar Borobudur’“
[Gambas:Video 20detik]
(wkn/fem)