
Santo Domingo –
Atap sebuah kelab malam di Republik Dominika ambruk dan menimpa pengunjung di bawahnya. Gubernur dan 184 orang lainnya tewas akibat insiden ini.
Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (10/4/2025), insiden ini menjadi bencana terburuk di negara Karibia itu dalam beberapa dekade terakhir.
Para petugas darurat pada Rabu malam melaporkan 60 kematian lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pada pagi harinya, dengan total jumlah yang dikonfirmasi mencapai 184 korban jiwa.
Pernyataan resmi sebelumnya yang mengatakan bahwa “semua kemungkinan yang masuk akal untuk menemukan lebih banyak korban selamat” telah dibatalkan, dan fokus operasi akan beralih ke pencarian jenazah.
“Hari ini kami akan menyelesaikan upaya penyelamatan,” kata Jose Luis Frometa Herasme, kepala pemadam kebakaran di Santo Domingo, ibu kota Dominika, tempat tragedi itu terjadi di klub malam Jet Set pada Selasa dini hari waktu setempat.
Lebih dari 300 petugas penyelamat, dibantu anjing pelacak, telah menghabiskan dua hari menyisir tumpukan batu bata, batang baja, dan lembaran timah yang runtuh, dengan bantuan petugas pemadam kebakaran dari Puerto Riko dan Israel.
Gambar udara dari lokasi tersebut menunjukkan pemandangan yang menyerupai akibat gempa bumi, dengan lubang menganga di atap kelab malam terkenal itu.
Lebih dari 500 orang juga terluka ketika atap kelab malam itu runtuh tepat saat penyanyi merengue terkenal Rubby Perez tampil di hadapan ratusan penonton. Perez dan dua mantan pemain bisbol terkenal Octavio Dotel termasuk di antara korban tewas.
Kecelakaan tersebut juga menewaskan Gubernur Provinsi Monte Cristi, Nelsi Cruz. Kejadian tersebut terjadi begitu cepat saat Perez tampil di atas panggung.
“Kami tengah menunggu persetujuan dari anak-anaknya untuk pemakamannya,” kata manajer Perez, Enrique Paulino, kepada AFP.
Antonio Hernandez, yang putranya bekerja di kelab malam Jet Set, mengatakan kepada AFP, bahwa harapannya untuk menemukan putranya dalam keadaan hidup, mulai memudar saat ia melihat semakin banyak mayat, tetapi tidak ada yang selamat yang ditemukan.
Iris Peña, seorang penyintas, mengatakan kepada televisi lokal bahwa dia berlari ke pintu setelah “tanah mulai berjatuhan seperti debu” ke dalam minumannya, dan kemudian sebuah batu jatuh dan memecahkan mejanya.
“Dampaknya sangat kuat, seperti tsunami atau gempa bumi,” katanya.
Pihak kelab malam Jet Set mengatakan pada hari Selasa, bahwa mereka bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki bencana tersebut, yang menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah Dominika.
Presiden Republik Dominika, Luis Abinader langsung mengumumkan tiga hari berkabung nasional atas tragedi ini.
(wsw/wsw)