
Jakarta –
Sekelompok arkeolog telah berhasil menguraikan koleksi prasasti bertuliskan huruf paku berusia 4.000 tahun yang mengungkapkan peringatan yang menakutkan, termasuk salah satunya adalah ramalan ‘seorang raja akan mati’.
Menurut sebuah makalah terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Cuneiform Studies, prasasti kuno ini, yang dikaitkan dengan gerhana Bulan, memberikan wawasan berharga tentang bagaimana orang Babilonia memahami kosmos dan menggunakan ramalan untuk memprediksi bencana alam dan politik.
Mengungkap Prediksi Kuno
Dikutip dari The Daily Galaxy, prasasti paku tetap menjadi teka-teki hingga terjemahan baru-baru ini selesai. Teks-teks kuno ini ditulis dengan pertanda, banyak di antaranya meramalkan kemalangan seperti kelaparan, wabah penyakit, invasi, dan khususnya, kematian seorang raja.
Ditulis dalam bahasa Akkadia, bahasa Mesopotamia kuno, teks-teks ini digunakan oleh penguasa Babilonia untuk menafsirkan peristiwa-peristiwa langit sebagai tanda-tanda malapetaka di masa depan.
Gerhana Bulan khususnya, dipandang sebagai pertanda malapetaka. Para astronom Babilonia, dengan pengetahuan mereka yang mendalam tentang langit, mencatat bahwa gerhana sering kali bertepatan dengan gangguan yang signifikan. Peristiwa langit ini dipandang sebagai pesan dari para dewa, yang memperingatkan potensi bencana.
Gerhana Bulan dalam Masyarakat Babilonia
Di Babilonia kuno, gerhana Bulan bukan sekadar peristiwa astronomi yang langka, tetapi pertanda yang kuat. Orang Babilonia mengamati bahwa gerhana sering kali bertepatan dengan gangguan besar, mulai dari gagal panen hingga kerusuhan politik.
Gerhana Bulan dianggap sebagai pesan dari para dewa yang meramalkan malapetaka yang akan datang. Pertanda ini memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas kerajaan dan kesejahteraan para penguasanya.
Menurut Andrew George, salah satu peneliti yang memimpin penerjemahan, orang Babilonia akan bereaksi terhadap peringatan ini dengan ritual dan pertanyaan kepada para dewa. Jika suatu pertanda menunjukkan adanya ancaman besar, para penasihat kerajaan akan mencari tanda-tanda lebih lanjut melalui praktik ramalan, seperti extispicy -ritual yang melibatkan pemeriksaan isi perut hewan yang dikorbankan untuk mengukur tingkat keparahan ancaman.
Simak Video “Video Menbud Buka Peluang Kolaborasi dengan Arkeolog Luar di Riset Gunung Padang“
[Gambas:Video 20detik]