
Washington –
Untuk saat ini, smartphone dan berbagai barang elektronik yang diimpor ke Amerika Serikat dibebaskan dari tarif pemerintahan Donald Trump. Namun tampaknya, kebijakan itu hanya sementara untuk kemudian berubah lagi.
Memang aturan tarif ini dinilai membingungkan dan berubah-ubah. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, menyatakan pembebasan tarif untuk barang elektronik seperti smartphone dan laptop hanya penangguhan sementara hingga pemerintahan Trump mengembangkan pendekatan tarif baru yang khusus untuk industri semikonduktor.
“Mereka dibebaskan dari tarif timbal balik tapi mereka termasuk dalam tarif semikonduktor, yang mungkin akan berlaku dalam satu atau dua bulan,” kata Lutnick yang dikutip detikINET dari Associated Press.
Trump menambah bingung beberapa jam kemudian. Ia menyatakan di media sosial tak ada pengecualian sama sekali karena barang-barang tersebut hanya berpindah ke kategori berbeda dan akan tetap menghadapi tarif 20% sebagai bagian hukuman China atas peran dalam perdagangan fentanil.
Pemerintahan Trump sebelumnya mengumumkan akan mengecualikan barang elektronik dari tarif timbal balik. Kementerian perdagangan China menyambut baik perubahan itu sebagai langkah kecil dan menyerukan AS untuk sepenuhnya membatalkan aturan tarif.
Pengecualian elektronik untuk sementara membuat lega perusahaan seperti Apple, Samsung dan pembuat chip seperti Nvidia. Mereka mengandalkan negara seperti China untuk membuat produk.
U.S. Customs and Border Protection membenarkan barang seperti HP, laptop, hard drive, monitor, dan beberapa chip memenuhi syarat pengecualian. Mesin untuk membuat semikonduktor juga dikecualikan
Namun Pejabat Gedung Putih menepis bahwa ada pengecualian dan saat ini sedang dilakukan investigasi rantai suplai elektronik. “Itu sebenarnya bukan pengecualian. Itu bahkan bukan kata yang tepat untuk itu,” kata Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer. Ia menyebut tak ada satu solusi untuk masalah yang universal.
Trump kemudian mengatakan akan membahas lebih spesifik tentang pengecualian ini. Dalam postingannya di TruthSocial, dia mengemukakan Gedung Putih memperhatikan semikonduktor dan seluruh rantai pasokan elektronik.
Mungkin pemerintahan Trump berpikir kebijakan tarif untuk saat ini belum mungkin mengalihkan lebih banyak manufaktur smartphone, komputer, dan gadget lainnya ke AS dari China.
Apple misalnya, menghabiskan waktu puluhan tahun membangun rantai pasokan dengan cermat di China. Maka dinilai butuh waktu beberapa tahun dan biaya miliaran dolar untuk membangun pabrik baru Apple di AS.
(fyk/fyk)