Jakarta –
Seperti teh dan kopi, cokelat juga mengandung kafein. Namun, apakah kafein tersebut juga terkandung di dalam milk chocolate? Ini jawabannya.
Secara garis besar, cokelat merupakan olahan yang terbuat dari produk kakao. Biji kakao yang telah difermentasi dan dikeringkan lalu melalui beberapa tahapan proses untuk menghasilkan cocoa liquor (massa kakao), cocoa powder (bubuk kakao), dan cocoa butter (lemak kakao).
Cocoa liquor atau massa kakao yang dihasilkan dari keping biji kakao digiling dan dapat dipisah menjadi lemak kakao dan bubuk kakao. Bahan-bahan ini dicampur dengan komposisi tertentu untuk menghasilkan cokelat yang diinginkan.
Cokelat yang dijual di pasaran biasanya dikategorikan menjadi tiga macam jenis, yaitu milk chocolate, cokelat hitam pekat atau dark chocolate, dan white chocolate. Ketiga cokelat ini punya karakteristik tersendiri dengan komposisi yang berbeda.
Milk chocolate yang paling populer di dunia juga punya kandungan yang membedakannya dengan jenis cokelat lain. Selain susu, beberapa orang mungkin penasaran dengan kandungan kafein di dalamnya. Apakah milk chocolate tetap mengandung kafein seperti dark chocolate atau tidak?
Berikut penjelasannya.
1. Mengenal milk chocolate
Milk Chocolate merupakan cokelat yang terdiri dari cokelat, susu, hingga lemak kakao. Foto: Getty Images/iStockphoto/tibor13
|
Milk chocolate merupakan cokelat yang mengandung susu. Menurut Wockenfusscandies, untuk menyebutnya sebagai milk chocolate, kandungan susu yang digunakan setidaknya harus 12 persen dalam bentuk susu bubuk, susu cair, susu kental manis, atau gabungan keduanya.
Di dalam milk chocolate juga terkandung gula dan lemak kakao. Di Indonesia, lemak kakao boleh ditambah atau dihilangkan, tetapi di Jepang, milk chocolate harus mengandung tidak kurang dari 3% lemak susu dan tidak kurang dari 4.5% di Eropa. Milk chocolate juga harus mengandung setidaknya 10 persen cocoa liquor atau massa cokelat.
Campuran bahan ini pun menghasilkan cokelat dengan warna lebih muda, tekstur creamy, serta citarasa yang lebih lembut dan tak pahit.
2. Kandungan kafein cokelat
Semua cokelat mengandung kafein, tetapi besarnya sesuai komposisis dan kepekatan warna cokelat. Foto: Getty Images/iStockphoto/bhofack2
|
Cokelat pada dasarnya mengandung kafein meskipun jumlahnya tidak sebanyak kafein pada teh dan kopi. Kandungan kafein pada setiap jenis cokelat juga berbeda-beda tergantung dari jenis biji kakao yang dipakai serta komposisi setiap jenis cokelat.
Biasanya kandungan kafein dalam cokelat dilihat dari seberapa gelap warnanya. Semakin gelap warna cokelat, maka semakin banyak padatan kakao yang terkandung di dalamnya. Hal ini meningkatkan jumlah kafein yang terkandung di dalamnya.
Kandungan kafein dalam setiap cokelat juga bisa dilihat dari tambahan kafeinnya. Apakah cokelat tersebut memang sengaja ditambah kafein atau tidak. Pasalnya, ada beberapa produk yang sengaja ditambah kafein untuk memberikan dorongan energi.