Jakarta –
Wagyu terkenal sebagai jenis daging sapi premium dan mahal asal Jepang. Lebih istimewa lagi jika wagyu itu mendapat label A5. Lalu sebenarnya apa arti A5 pada wagyu?
Wagyu menjadi incaran di restoran steak premium. Biasanya dibanderol dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah per 100 gramnya.
Alhasil wagyu terkenal sebagai daging sapi mahal yang hanya bisa dinikmati segelintir kalangan. Penamaan wagyu pun kerap dibubuhi kode A5. Jenis ini merupakan yang termahal di pasaran.
Sebenarnya apa arti A5 pada wagyu?
Sebelum membahas A5, penting untuk mengetahui definisi wagyu sesungguhnya. Tak semua daging sapi asal Jepang dapat disebut wagyu.
Secara spesifik, wagyu harus dihasilkan dari sapi domestik Jepang dengan garis keturunan dan jenis khusus. Mengutip Tsunagu Japan, sapi penghasil wagyu bisa diklasifikasikan menjadi 4 jenis yaitu Og Kuroge (Japanese Black), Akage (Japanese Brown), Ih Nihon Tankaku (Japanese Shorthorn), dan Aku Mukaku (Japanese Polled).
Wagyu berasal dari jenis sapi khusus di Jepang. Foto: Getty Images/iStockphoto/vichie81
|
Wagyu kemudian diberi sistem penilaian dengan kode huruf dan kode angka. Kode hurufnya adalah A, B, dan C. Kode ini mengindikasikan proporsi daging yang bisa dimakan dari seekor sapi. Perhitungannya hanya daging saja, setelah organ dalam dan kulit sapi dipisahkan. A menunjukkan proporsi daging paling banyak, sementara C paling sedikit.
Sedangkan kode angka untuk wagyu mencakup 1, 2, 3, 4, dan 5. Angka ini menunjukkan kualitas wagyu. Dinilai berdasarkan kriteria marbling (sebaran lemak), warna daging, tekstur daging, dan warna lemak.
5 menjadi nilai tertinggi sekaligus nilai terendah dari kriteria yang dipakai akan menjadi penentu nilai akhir sebuah daging. Jadi kalau dari 4 kriteria penilaian, sebuah daging sapi mendapat tiga penilaian 5 dan satu penilaian 3, maka kualitas daging itu 3. Tak boleh diberi label 5.
Artinya, wagyu A5 adalah produk wagyu yang paling istimewa. Proporsi dagingnya paling banyak dan kualitasnya juga paling unggul.
Wagyu A5 ditandai dari tampilan fisik berupa serat-serat lemak berwarna putih di permukaannya yang menyerupai permukaan marmer (marbling). Kehadiran sebaran lemak ini membuat tekstur wagyu meleleh lembut di mulut sekaligus memiliki cita rasa yang kaya.
Pola sebaran lemak pada wagyu A5 yang membuat daging ini super juicy. Foto: Getty Images/iStockphoto/vichie81
|
Lemak ini bakal meleleh pada suhu lebih rendah daripada lemak sapi pada umumnya. Alhasil ketika makan wagyu A5 akan terasa sensasi gurih mirip mentega (buttery) di mulut yang memperkuat kedalaman dan kompleksitas rasanya.
Namun, bukan berarti wagyu dengan label selain A5 tidak enak. Misalnya wagyu B3 atau A4, masih dinilai luar biasa menurut standar global. Hanya saja memang tidak sesempurna A5.
A5 tak ubahnya status istimewa untuk wagyu. A5 mencerminkan tradisi kerajinan tangan yang telah berusia berabad-abad, rasa hormat yang mendalam terhadap hewan ternak, dan komitmen yang tak kenal lelah untuk menghasilkan cita rasa istimewa.
(adr/odi)