![](https://i2.wp.com/akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/01/27/ruben-amorim_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Ada dugaan bahwa Manajer Manchester United Ruben Amorim sedang menguji mental kedua penyerangnya, Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee, lewat Kobbie Mainoo.
Amorim membuat keputusan untuk memainkan Mainoo, seorang gelandang, untuk mengisi lini depan Man United ketika menjamu Crystal Palace di akhir pekan.
Hojlund dan Zirkzee, dua pemain depan Setan Merah, pada prosesnya baru diturunkan Amorim di babak kedua. Tepatnya di menit ke-70, dalam laga yang berujung kekalahan 0-2 bagi Man United tersebut.
Hal itu ini memunculkan diskusi tersendiri. Apalagi Man United pada akhirnya tidak memboyong pemain depan baru di bursa transfer musim dingin.
Menurut Chris Sutton, mantan penyerang di Premier League, keputusan Ruben Amorim dengan memainkan Mainoo di lini depan ketimbang Rasmus Hojlund atau Joshua Zirkzee akan berdampak negatif kepada dua nama terakhir.
“Itu bisa menjadi masalah besar. Amorim praktis mengindikasikan keduanya ia anggap tidak masuk hitungan, baik dalam konteks performa maupun taktis,” ujar Sutton dalam acara BBC Radio 5 Live’s Monday Night Club.
“Di sisa musim ini ia bisa kehilangan kedua pemain itu dalam aspek mental dan mereka bisa jadi kehilangan motivasi,” imbuhnya.
Theo Walcott, mantan penyerang lain yang juga punya pengalaman di Premier League, memberikan pandangan yang sedikit berbeda. Ia menduga Amorim mungkin sedang menguji determinasi Hojlund dan Zirkzee.
“Terkadang manajer melakukan hal semacam itu untuk menguji para pemainnya. Mereka ingin melihat apa para pemain itu masih punya keinginan untuk masuk barisan atau tidak,” ucap Walcott.
“Akan menarik melihat bagaimana Manchester United menghadapi situasi ini. Menurutku, ini adalah sebuah dinamika menarik yang dibuat Amorim, terlebih karena ia sangat teguh memainkan formasinya.”
(krs/bay)