Jakarta –
Animo wisatawan yang liburan ke Puncak saat long weekend begitu membeludak. Padahal, destinasi wisata di Bogor itu tidak cuma Puncak.
Pembagian fokus destinasi wisata bagi masyarakat perlu terus disosialisasikan untuk mengurai kepadatan. Kemacetan yang terjadi baru-baru ini di Puncak, Bogor harus menjadi contoh kasus yang diperhatikan berbagai stakeholder terkait.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, menyebut kemacetan ini terjadi karena berbagai faktor. Salah satunya adalah rasa penasaran.
Banyak masyarakat yang penasaran dengan perkembangan yang ada di kawasan wisata itu setelah dilakukan penertiban oleh pemerintah setempat.
“Rasa penasaran masyarakat berkunjung itu karena sekarang ini Puncak telah ditata oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Setelah ditata ini, mereka ingin memastikan seperti apa. Karena kan ketika ditata itu mereka ingin membuktikan secara langsung di lokasi,” kata Yudi dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Selasa (17/9/2024).
Libur panjang itu mengakibatkan lonjakan masyarakat yang datang ke Puncak meningkat hingga tiga kali lipat dari weekend biasanya. Volume kendaraan yang meningkat didominasi oleh kendaraan roda dua.
Yudi mengatakan sebetulnya destinasi wisata di kawasan Bogor ini tak hanya Puncak, tetapi juga ada beberapa lainnya seperti Sentul, Lido, hingga Gunung Salak di Pamijahan.
“Kabupaten Bogor bukan hanya Puncak, ada beberapa lagi destinasi wisata yang hampir sama dengan Puncak. Kita punya Sentul, kita punya Lido dan sekitarnya, kita punya Sukamakmur, kita Pamijahan Gunung Salak, dan hampir-hampir sama sebetulnya dengan Puncak,” kata Yudi.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan kekurangan pihaknya dalam mempromosikan destinasi di sekitar Jakarta yang mudah diakses oleh masyarakat, hingga akhirnya tujuan masyarakat hanya tertuju ke Puncak.
“Karena Jabodetabek ini pusat dari originasi wisnus dan ada long weekend, top of mind-nya ini adalah puncak. Dan kita setelah puluhan tahun ini belum berhasil membranding destinasi lain di sekitar Jakarta yang bisa menghadirkan udara sejuk, wisata alam yang terjangkau harganya, apalagi harga tiket masih mahal per hari ini,” kata dia.
(wsw/wsw)