Jakarta –
Samsung Galaxy S24 FE mulai dijual perdana di Indonesia dengan membawa fitur lengkap Galaxy AI layaknya Galaxy S24 series lainnya. Mengincar pengguna berusia muda, Samsung ingin Galaxy AI dan Galaxy S24 FE sebagai pendukung kreativitas penggunanya.
MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia Ilham Indrawan mengatakan Galaxy AI yang ada di Galaxy S24 FE ada yang berbasis cloud dan on-device. Beberapa fitur yang tersedia untuk kreativitas antara lain Generative Edit, Portrait Studio, Sketch to Image, Instant Slow-mo, dan masih banyak lagi.
Ilham menambahkan fitur AI saja tidak cukup untuk menghasilkan konten yang menarik. Karena itu Galaxy S24 FE juga dilengkapi kamera yang mumpuni yaitu kamera utama 50 MP, kamera ultrawide 12 MP, dan kamera telephoto 8 MP dengan optical zoom 3x.
“Kita juga bawa fitur yang sebelumnya hanya tersedia di S24 series kakak-kakaknya dengan harga lebih mahal. Kita bawa ProVisual Engine. jadi kita bawa ke S24 FE dengan harga lebih terjangkau sehingga hasil foto bisa jadi lebih tajam untuk yang kondisi kurang cahaya,” kata Ilham dalam acara Galaxy FEstival Media Session di Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Fitur kamera dan Galaxy AI di Galaxy S24 FE juga dicoba langsung oleh fotografer dan kreator konten Kevin Pramudya Utama. Ia membawa Galaxy S24 FE untuk memotret keindahan Turki dan mengedit hasil fotonya menggunakan fitur Photo Assist.
Fotografer dan kreator konten Kevin Pramudya Utama (kiri) dan MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia Ilham Indrawan Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
|
Kevin mencontohkan foto yang memperlihatkan balon udara di langit Cappadocia, Turki tapi di bagian depannya terdapat beberapa objek mobil yang mengganggu. Berkat fitur Photo Assist, objek yang mengganggu itu bisa dihilangkan hanya dengan sekali sentuhan.
“Saya kaget sekali, mungkin lima tahun yang lalu nggak akan nyangka bahwa dengan sekali tap saja itu bisa menghapus mobilnya. Dulu itu harus pakai aplikasi pihak ketiga segala macam, sekarang kita bisa lakukan di galeri saja,” ujar Kevin dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, Kevin juga sering memanfaatkan fitur Galaxy AI untuk membuat komposisi foto terlihat lebih menarik. Ia mencontohkan foto Masjid Hagia Sophia di Turki yang terkesan kosong dan bisa dibuat lebih hidup dengan fitur Sketch to Image yang bisa mengubah sketsa menjadi gambar realistis.
“Saya pribadi walaupun bisa fotografi tapi saya sangat jelek dalam menggambar, Saya coba gambar seadanya saja dan AI-nya itu sudah ngasih pilihan yang sangat bangus,” pungkasnya.
(vmp/vmp)