Jakarta –
Sosok selebriti Raline Rahmat Shah jadi sorotan dalam pelantikan pejabat Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada hari ini, Senin (13/1/2025). Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan alasan penunjukan Raline Shah jadi Staf Khusus Menkomdigi.
Diketahui, Raline Shah jadi Staf Khusus Menkomdigi untuk bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital. Pengangkatan tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Komdigi Nomor 7/10 Januari 2025 yang langsung ditandatangani oleh Meutya Hafid.
Selain Raline, Stafsus Menkomdigi yang turut dilantik hari ini juga, yaitu Aida Rezalina Azhar sebagai Stafsus Menkomdigi Bidang Hubungan Antarlembaga, Ruby Sutarto sebagai Stafsus Menkomdigi Bidang Strategis Komunikasi. Sedangkan, Arnanto Prabowo yang hari ini berhalangan hadir karena sedang tugas di luar negeri.
“Ibu Raline bukan dipilih karena sebagai selebriti, Ibu Raline dipilih karena pekerja seni. Kami perlu perspektif orang seni. Tentu untuk mewarnai kementerian ini,” sebut Meutya.
Ia berkeyakinan dengan menunjuk Raline Shah sebagai Stafsus Menkomdigi, perempuan yang pernah menjadi Puteri Indonesia Sumatera Utara tahun 2008 itu membawa ide segar bagi Kementerian Komdigi.
“Jadi, seluruh perspektif itu ingin kita masukkan kepada kantor ini dalam rangka membuat kebijakan yang inklusif untuk semua. Kemudian, Ibu Raline juga dipilih untuk memperkuat lebih banyak perempuan,” tuturnya.
Disampaikannya juga, Meutya beralasan Raline Shah cocok jadi Stafus Menkomdigi karena memiliki relasi yang kuat di jaringan global.
“Ibu Raline juga dipilih karena memiliki jaringan global yang cukup baik sebagaimana kita tahu relasi Ibu Raline di mancanegara cukup kuat,” ucapnya.
“Juga tadi satu lagi, tugasnya edukasi digital, kita ingin anak-anak kita teredukasi bagaimana penggunaan internet yang bijak, bermanfaat, dan rasanya tidak perlu menteri untuk menjelaskan satu per satu tapi mungkin tokoh yang akrab dengan publik bisa lebih didengar oleh generasi muda kita terkait pemanfaatan ruang digital yang lebih baik,” pungkas Meutya.
(fyk/fyk)