![](https://i1.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2022/09/12/yuni-shara-ashanty_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Ashanty bersuara soal tanah warisan dari ayah, diduga diserobot orang. Semula Ashanty mengaku tak mau membuat masalah ini viral.
“Sebenarnya bukan nggak mau ngomong, tapi cuma takutnya langka-langkah aku, kalau mereka tahu kan, juga aku nggak mau. Pokoknya kita fight, dengan aku posting begitu aku berharap ayo dong, jangan dikira aku diam,” kata Ashanty ditemui di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2025).
Istri Anang Hermansyah itu mengatakan sudah sekitar satu tahun mencoba berkomunikasi dengan orang yang memiliki surat-surat tanah yang sama dengan yang dimilikinya. Akan tetapi, respons yang didapat kurang baik dan membuat Ashanty tak bisa diam lagi.
“Kita sudah setahun komunikasi terus, jadi kalau beliau bilang, ‘Kelamaan komunikasinya ya dijual saja’. Gimana bisa kayak gitu sih? Orang kita lagi cari jalan keluar yang win-win solution, kalau jual saja namanya zalim,” kesalnya.
“Jadi dia berpikir kita akan diam, sedangkan kita bukan diam, aku bertahun-tahun nggak pernah posting ini karena bagi aku selama bisa komunikasi buat apa sih diviralin. Tapi kalau caranya begini sudah nggak tembus komunikasi, sudah dengan musyawarah dan nggak bisa ya, satu-satunya cara kita harus fight aku harus melakukan hal ini, supaya beliau tahu kita nggak diam saja,” tegas Ashanty.
Ashanty merasa sangat susah berkomunikasi dengan oknum seperti itu. Melihat apa yang dilakukan oknum tersebut, Ashanty justru bertekad akan berusaha mendapatkan kembali hak keluarganya.
“Jadi insyaallah aku akan terus berusaha untuk mendapatkan kembali, karena itu hak kita dan ayahku ngasih itu sebagai warisan ke anak-anaknya, jadi kita akan memperjuangkan sampai kapan pun gitu,” ucapnya.
Penyanyi berusia 41 tahun itu mengatakan, tanah warisan dari mendiang ayahnya sudah dijual lagi oleh orang yang memiliki surat yang sama dengan dirinya. Tanah tersebut kini menjadi lokasi proyek diduga untuk perumahan.
“Jadi mereka sudah jual lagi ke orang lain, dan orang lain lagi membuat lagi bikin jalan, sudah bikin, kayaknya dia mau bikin perumahan. Jadi bayangkan mau bangun perumahan di tanah sengketa menurut aku keterlaluan,” kata Ashanty.
Setelah mencari informasi dan bukti, Ashanty dan keluarga yakin ayahnya menjadi pembeli pertama tanah tersebut. Namun, oknum yang Ashanty ajak komunikasi justru menjual tanah tersebut ke orang lain meski masih sengketa.
Ashanty berharap developer yang melakukan pembangunan di atas tanah tersebut, bisa setop sementara pekerjaan mereka. Ashanty tak mau ada orang lain lagi yang mengalami kerugian.
“Setop pembangunan dulu deh, aku takutnya nanti dia (developer) makin rugi kasihan kan. Pihak developer datang ke tim aku, masih berjalan pembicaraan. Malah yang ada pembicaraan dari yang beli bukan si bapak yang aku berhubungan ini, itu yang aku kecewa,” ungkap Ashanty.
(pus/nu2)