
Jakarta –
Mekarnya bunga sakura tentunya selalu dinantikan bagi banyak orang, baik warga lokal ataupun wisatawan. Akhirnya, bunga ikonik Jepang itu kini mekar walau terlambat.
Melansir Sora News 24, Sabtu (30/3/2024), pada Januari lalu, organisasi perkiraan cuaca Jepang, Weather News, merilis prakiraan sakura pertama yang mekar di tahun ini. Di mana mereka memprediksi akan mulai di Tokyo pada 17 Maret.
Namun, pada awal Februari, prakiraan cuaca diperbarui dan mundur menjadi 20 Maret. Tetapi, pembaruan terus dilakukan kemudian mengubah prediksi menjadi 18 Maret. Hingga prediksi pada awal Maret diduga terjadi 19 Maret.
Sayangnya, prediksi tersebut semua salah. Badan Meteorologi Jepang mengumumkan bahwa awal musim sakura di Tokyo baru jatuh pada 29 Maret. Itu setelah seorang karyawan mengamati lima hingga enam pohon sampel Somei Yoshino mekar sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
Hal ini membuat tanggal dimulainya musim sakura hampir dua minggu lebih lambat dari perkiraan awal. Ini menjadi lima hari lebih lambat dari rata-rata dan merupakan yang terlambat dalam 10 tahun terakhir. Padahal, pada tahun lalu musim sakura jatuh lebih cepat 15 hari.
Hal ini juga memungkinkan adanya pelancong yang singgah ke Jepang untuk berburu sakura tetapi tidak mendapatkannya. Lalu pertanyaannya, apa yang membuat sakura terlambat mekar?
Menurut para ahli hal ini disebabkan oleh suhu yang tak biasa. Pada Februari dinilai relatif hangat dan Maret relatif dingin. Ini disebut pembalikan dari kebiasaan dan menyebabkan perkembangan sakura terhambat.
Kendati demikian, ada sisi positif dari terlambat mekarnya bunga sakura. Orang Jepang menganggap hal ini mengingatkan mereka pada masa ketika bunga sakura bertepatan dengan upacara masuk sekolah dan dimulainya pekerjaan baru pada awal April.
“Waktu ini adalah hal yang normal 30 tahun yang lalu – bunga-bunga bermekaran penuh pada awal April pada saat upacara masuk sekolah,” ujar warga.
“Saya memiliki foto saya dengan orang tua saya di depan gerbang utama sekolah dasar ketika saya berusia enam tahun, dan bunga sakura mekar penuh,” ucap warga lainnya.
“Ketika kami masih kecil, selalu ada bunga sakura di sekitar upacara masuk sekolah. Hal itu membuat saya merasa bahwa ini adalah awal tahun yang baru,” kenang warga.
“Seolah-olah tradisi bunga sakura pada upacara masuk telah menghilang dalam beberapa tahun terakhir, jadi senang rasanya melihat tradisi itu kembali,” tambah yang lain.
Setelah pengumuman awal musim hari ini, badan meteorologi sekarang memprediksi mekarnya bunga sakura di pusat kota Tokyo akan terjadi sekitar tanggal 4 April. Ini akan menjadi yang pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir bunga sakura mekar penuh pada bulan April di Tokyo. Mengingat bunga sakura mekar penuh sekitar 24 Maret tahun lalu, lima hari sebelum bunga sakura mekar tahun ini.
Laporan mengatakan bahwa cuaca hangat dalam beberapa hari ke depan akan mempercepat proses mekarnya bunga sakura, sehingga bunga sakura akan mekar dalam waktu yang lebih singkat dari biasanya, dan mulai mekar di daerah lain di Jepang.
Jadi, jika traveler mengunjungi Jepang dalam seminggu ke depan, traveler berada di waktu yang tepat untuk menikmati keindahan bunga sakura.
Simak Video “Suplemen Diduga Bikin 5 Orang Tewas, Otoritas Jepang Datangi Pabriknya“
[Gambas:Video 20detik]
(wkn/wkn)