
Jakarta –
Produsen pesawat, Airbus, diketahui sedang mengembangkan pesawat ramping (narrow body) baru yang melampaui batas teknologi pesawat modern.
CEO Airbus, Guillaume Faury, menyampaikan jet ramping berikutnya dari pesawat yang pihaknya tengah garap tersebut bersifat evolusioner bukan revolusioner. Apa yang disampaikannya ini mencakup mesin Open Fan seperti yang sedang dikembangkan oleh CFM International.
Open Fan merupakan mesin yang didesain untuk memberikan tingkat keamanan, kecepatan, kebisingan, dan tenaga yang sama seperti mesin jet saat ini. Fungsi lain dari teknologi ini adalah mampu menghemat penggunaan bahan bakar.
Teknologi tersebut bagian dari program pengembangan dan demonstrasi teknologi revolutionary innovation for sustainable engines (RISE). Program ini diluncurkan pada 2021, yang memang memiliki tugas menjadikan mesin pesawat ke depannya lebih hemat dalam penggunaan bahan bakar hingga 20%, daripada mesin komersial saat ini.
“Akan ada langkah maju yang signifikan dengan pesawat generasi berikutnya, dan kami tengah mengamati teknologi yang akan membuat perbedaan yang signifikan,” kata Faury dalam acara Airbus Summit, dikutip dari Reuters, Selasa (8/4/2025).
Desain pesawatnya nanti berfokus pada pembuatan sayap yang dianggap bisa bekerja lebih cerdas, bukan keras. Selain memasang mesin baru, Airbus juga tengah menjajaki teknologi anyar lainnya, hybrid-electric, untuk mengurangi emisi karbon.
Pesawat ini akan dibangun menggunakan material canggih yang lebih ringan dan lebih kuat daripada opsi yang ada saat ini. Selain desain fisik, Airbus menciptakan sistem cerdas yang mengintegrasikan otomatisasi canggih .
Desain yang sedang dikembangkan Airbus menjanjikan perubahan yang signifikan, terhadap cara pesawat dirancang, dibangun, dan dioperasikan. Kepala Program Masa Depan Airbus, Bruno Fichefeux, mengatakan kalau pihaknya berjuang membuat pesawat narrow body yang lebih baik, dan berupaya menjadi pelopor di industri penerbangan ke depannya.
“Tim Airbus bekerja tanpa henti untuk membuat keputusan penting yang pada akhirnya akan menentukan pilihan jenis mesin pesawat, desain sayap, dan inovasi tambahan setelah kematangannya dibuktikan,” tambah Kepala R&T Airbus, Karim Mokaddem.
Selama KTT Airbus 2025, mereka berharap dan berencana akan mengoperasikan pesawat narrow body terbaru nan canggihnya ini pada paruh kedua 2030-an.
(hps/fay)