
Jakarta –
Sekelompok ilmuwan mengungkap fosil lengkap reptil air yang menyerupai ‘naga China’ karena penampilannya yang seperti ular dan lehernya yang memanjang.
Ini adalah fosil dinosaurus dengan nama latin Dinocephalosaurus orientalis yang diketahui berasal dari 240 juta tahun yang lalu pada periode Triasik dan ditemukan di Provinsi Guizhou di China selatan.
Dikutip dari NPR, Senin (17/5/2025) meskipun reptil tersebut pertama kali diidentifikasi pada 2003, penemuan terbaru kali ini lebih lengkap, dengan panjang mencapai 4 meter, sehingga memungkinkan para ilmuwan menggambarkan makhluk prasejarah yang aneh itu secara lengkap untuk pertama kalinya.
“Ini adalah satu contoh lagi hewan dari periode dari Trias yang aneh dan menakjubkan yang terus membingungkan para paleontologi,” kata Nick Fraser, kepala di National Museum of Scotland’s Department of Natural Sciences.
“Kami yakin bahwa ini akan menarik perhatian di seluruh dunia karena penampilannya yang mencolok, mengingatkan pada Naga China yang panjang dan menyerupai ular,” ujarnya.
Profesor Li Chun dari Institute of Vertebrate Palaeontology and Palaeoanthropology, mengatakan penemuan itu merupakan upaya internasional. Para peneliti di balik penemuan itu berasal dari Skotlandia, Jerman, Amerika, dan China.
Ilustrasi Dinocephalosaurus orientalis berenang bersama ikan prasejarah yang dikenal sebagai Saurichthys. Foto: Scotland’s National Museum
|
Tim tersebut mempelajari reptil aneh tersebut di Institute of Vertebrate Palaeontology and Palaeoanthropology di Beijing. Kakinya yang bersirip dan ikan yang diawetkan dengan sangat baik di dalam perutnya menunjukkan bahwa reptil tersebut telah beradaptasi dengan lautan.
“Kami menggunakan spesimen yang baru ditemukan di Chinese Academy of Sciences untuk membangun pengetahuan kami tentang hewan ini,” kata Chun.
“Di antara semua penemuan luar biasa yang telah kami buat di Provinsi Guizhou pada masa Trias, Dinocephalosaurus mungkin yang paling luar biasa,” imbuhnya.
Stephan Spiekman, seorang peneliti pascadoktoral yang berbasis di Stuttgart State Museum of Natural History, menambahkan bahwa timnya berharap penelitian masa depan akan membantu mengungkap lebih banyak tentang evolusi kelompok hewan ini, khususnya bagaimana leher yang luar biasa panjang berfungsi.
Lehernya memiliki 32 ruas tulang belakang terpisah, lebih panjang dari gabungan panjang tubuh dan ekor makhluk itu, dan diduga berperan penting dalam mencari makan, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Cambridge University Press.
(rns/fay)