Jakarta –
Didikan orang tua sangat berperan penting dalam pembentukan karakter anak. Hal ini pun dapat memengaruhi kepintaran dan kesuksesan anak di masa depan.
Pertanyaannya, seperti apa pola asuh yang tepat agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan sukses? Pakar saraf dan psikologi dari Harvard, Lisa Feldman Barrett memberikan sederet tips untuk orang tua dalam mendidik dan mendukung perkembangan otak anak.
Dikutip dari CNBC Make It, berikut lima tips untuk membantu anak tumbuh cerdas dan berprestasi.
1. Jangan Memaksa Anak
Hal pertama yang harus diingat orang tua adalah jangan pernah memaksa anak. Menurut Barrett, hal ini justru dapat membuat anak membenci aktivitas yang sebenarnya dia senangi.
Misalnya, anak memiliki hobi bermain musik. Orang tua mungkin bermimpi anaknya tampil di panggung yang megah, tetapi memaksa mereka mengikuti kelas tambahan malah bisa menjadi bumerang yang membuat anak membenci musik.
Barrett menyarankan agar orang tua menggunakan pendekatan ‘tukang kebun’, yakni dengan menebar kesempatan bagi anak untuk menemukan dan mengasah bakat yang mereka miliki.
“Ketika Anda mengetahui ‘tanaman’ seperti apa yang Anda besarkan, Anda bisa menyesuaikan ‘lahan’ yang sesuai baginya untuk tumbuh,” ujar Barrett.
2. Sering Berbicara dan Membaca Bersama Anak
Sebuah penelitian mengungkapkan meskipun anak yang baru berusia beberapa bulan belum bisa memahami kosakata, berbicara dan membaca bersama anak tetap memberikan manfaat yang besar untuk perkembangan otaknya.
Barrett menjelaskan berbicara dan membaca bersama anak dapat merangsang terbentuknya koneksi antar neuron di otak. Hal ini berperan penting dalam mendukung kemampuan belajar anak di kemudian hari.
Jadi, semakin banyak kosakata yang didengar anak, semakin besar pula manfaatnya. Anak juga akan memiliki kemampuan membaca dan kosakata yang lebih baik.
“Khususnya mengajarkan anak kata-kata ‘emosi’ (seperti senang, frustrasi). Semakin banyak mereka tahu, maka semakin fleksibel pula mereka dalam berperilaku,” kata Barrett.
3. Beri Penjelasan kepada Anak
Memang, menjelaskan segala sesuatu kepada anak bisa menjadi hal yang melelahkan bagi orang tua. Namun, aktivitas sederhana ini ternyata sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang otak anak.
Barrett mengungkapkan anak akan lebih memahami instruksi ketika orang tua menjelaskan alasan di balik perintah tersebut. Contohnya, orang tua yang melarang anaknya untuk memakan kue secara berlebihan.
“Anak akan lebih mengerti jika dijelaskan ‘Saya tidak boleh makan banyak kue karena saya bisa sakit perut, dan kakak beserta adik saya akan sedih karena tidak kebagian’. Alasan seperti ini akan membantu mereka memahami konsekuensi dari setiap tindakan dan menumbuhkan empati,” terang Barrett.
4. Beri Contoh yang Baik
Anak-anak cenderung belajar dengan meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Karena itu, orang tua harus bisa memberikan contoh yang positif bagi anak.
Bahkan, pekerjaan rumah sehari-hari bisa menjadi permainan bagi anak. Misalnya, ketika menyimpan mainan anak yang bertebaran di rumah. Orang tua bisa mengajak anak ikut membereskan mainannya. Selain menjadi ajang bermain, lewat aktivitas ini orang tua juga bisa mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapihan di rumah.
5. Kenalkan Anak dengan Keanekaragaman di Lingkungan
Barrett menyarankan para orang tua untuk mengenalkan anak dengan banyak hal sejak dini. Cobalah untuk mengenalkan anak dengan berbagai macam hal, terutama ketika mereka masih di usia balita.
Sebuah penelitian mengungkapkan, bayi dengan sering berinteraksi dengan pembicara asing bisa mempertahankan susunan otak yang dapat membantunya mempelajari bahasa asing di masa depan.
Selain itu, bayi yang sejak kecil bertemu dengan banyak orang dapat memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengingat dan membedakan wajah.
Simak Video “KuTips: Pakai Metode ‘RIDD’ untuk Atasi Anak Tantrum“
[Gambas:Video 20detik]
(ath/suc)