
Bangkok –
Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt menyebut ada lebih dari 2.000 laporan retakan struktural di gedung-gedung Bangkok, Thailand, setelah gempa berkekuatan M 7,7 terjadi. Pemerintah sendiri berencana melakukan inspeksi terperinci terhadap 700 bangunan di Bangkok usai gempa itu.
“Keselamatan adalah prioritas utama kami,” kata Chadchart dalam sebuah pernyataan dilansir CNN, Sabtu (29/3/2025).
Dia mengatakan ada satu gedung tinggi yang masih dalam tahap pembangunan runtuh akibat gempa. Dia menyebut gedung-gedung lain tidak mengalami kegagalan struktural.
“Meskipun satu bangunan yang sedang dibangun runtuh, tidak ada bangunan yang telah selesai yang mengalami kegagalan struktural,” ujarnya.
Retakan tersebut sebagian besar dilaporkan terjadi di pusat kota, tempat gedung-gedung tinggi terkonsentrasi. Dia mengatakan distrik-distrik pinggiran melaporkan masalah yang minimal.
Inspeksi akan dikebut selama akhir pekan ini. Dia mengatakan hal itu ditujukan untuk menjamin keselamatan tempat kerja di gedung-gedung tinggi pada hari Senin mendatang.
Setidaknya, delapan orang tewas dan puluhan lainnya masih hilang setelah sebuah gedung tinggi yang sedang dibangun di dekat Taman Chatuchak runtuh. Gedung itu runtuh saat Bangkok diguncang gempa dahsyat yang berpusat di Myanmar pada Jumat (28/3).
Korban tewas di Myanmar sendiri telah mencapai 1.002 orang. Korban diprediksi terus bertambah seiring proses evakuasi yang dilakukan.
Lihat juga Video: Update Korban Tewas Gempa Myanmar Capai 1.002 Jiwa
(haf/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini