
Jakarta –
Warga Jepang mendadak panic buying beras, makanan pokok di negara itu tampak terjual ludes di sejumlah toko. Hal ini dikarenakan adanya ancaman gempa besar, kemungkinan badai topan, serta hari libur nasional selama sepekan.
Pemerintah mengingatkan warganya untuk tidak panic buying pada Selasa (27/8/2024) menyusul kabar berkurangnya panen beras.
“Panen padi tumbuh dengan stabil dan petani di beberapa daerah dapat memanen sekitar satu minggu lebih awal dari biasanya. Kekurangan akan teratasi secara bertahap,” kata Menteri Pertanian Tetsushi Sakamoto, menurut penyiar Jepang NHK.
Seorang pegawai di cabang jaringan supermarket Fresco yang populer di ibu kota Jepang bercerita terkait kondisinya. “Kami hanya dapat memperoleh setengah dari jumlah beras yang biasa pada musim panas ini dan karung beras cepat habis terjual,” tutur dia, dikutip dari CNA.
Stok di Toko Cepat Habis
Rak beras di beberapa toko kosong atau stok dijatah setelah peringatan pemerintah bulan ini, yang kini telah dicabut tentang kemungkinan ‘gempa besar’, serta beberapa topan dan hari libur tahunan Obon.
Faktor-faktor lain termasuk panen yang lebih sedikit disebabkan cuaca panas dan kekurangan air, serta peningkatan permintaan terkait dengan rekor jumlah wisatawan asing.
Di salah satu toko makanan di Tokyo, sebuah tanda yang dilihat AFP berbunyi seperti berikut:
“Agar banyak pelanggan dapat membeli, kami meminta Anda untuk membeli satu (kantong beras) sehari per keluarga.”
“Kami tidak dapat membeli beras sama sekali, dan tidak ada prospek untuk membeli dalam waktu dekat,” kata seorang pekerja di toko lain wilayah Tokyo.
Pekerja Fresco mengatakan kepada AFP bahwa stok harian habis pada tengah hari.
Simak Video “Warganya Ogah Nikah, Populasi Jepang Alami Penurunan 15 Tahun Berturut-Turut“
[Gambas:Video 20detik]