Jakarta –
Project Green Light dari Google ingin mengatasi kemacetan lalu lintas dan emisi dengan mengoptimalkan lampu lalu lintas menggunakan AI dan data dari Google Maps.
Inisiatif inovatif ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh kendaraan yang berhenti dan mulai berjalan di persimpangan, yang merupakan kontributor signifikan terhadap polusi perkotaan.
Dilansir detikINET dari PhoneArena, Rabu (31/7/2024) model AI Project Green Light menganalisis pola arus lalu lintas di persimpangan, termasuk frekuensi berhenti dan mulai, waktu tunggu rata-rata, dan koordinasi antara persimpangan yang berdekatan.
Dengan mengidentifikasi potensi perbaikan, seperti memperpendek durasi lampu merah pada jam-jam tidak sibuk atau menyinkronkan lampu lalu lintas di persimpangan yang tidak terkoordinasi, proyek ini memberikan rekomendasi kepada para insinyur kota.
Rekomendasi ini dapat dengan mudah diimplementasikan dalam hitungan menit dengan memanfaatkan infrastruktur yang ada. Inisiatif ini telah diujicobakan di lebih dari selusin kota di seluruh dunia, termasuk Rio de Janeiro, Seattle, Bengaluru, dan Boston.
Google menyediakan dasbor komprehensif bagi kota-kota mitra yang menawarkan rekomendasi dan analitik khusus untuk setiap kota. Dasbor ini melacak dampak dari rekomendasi yang diimplementasikan, seperti jumlah perhentian yang telah dihemat oleh pengemudi dari waktu ke waktu, yang selanjutnya memberikan insentif kepada kota-kota untuk mengadopsi Lampu Hijau di lebih banyak persimpangan.
Saat ini beroperasi di lebih dari 70 persimpangan, Green Light telah mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi hingga 30 juta perjalanan mobil per bulan. Data awal menunjukkan potensi pengurangan hingga 30% dalam hal berhenti dan pengurangan emisi sebesar 10% di persimpangan.
Tim Google di balik Project Green Light mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk memperluas inisiatif ini ke ratusan kota dan puluhan ribu persimpangan di tahun-tahun mendatang. Selain itu, mereka membayangkan masa depan di mana arus lalu lintas yang lebih lancar menjadi hal yang biasa, bukan hanya sebuah keberuntungan.
Project Green Light mencontohkan bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengatasi tantangan lingkungan di dunia nyata. Dengan memanfaatkan AI dan data dari Google Maps, proyek ini menawarkan solusi nyata untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan emisi di persimpangan.
Pendekatan ini memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas udara secara signifikan, mengurangi konsumsi bahan bakar, dan meningkatkan pengalaman berkendara secara keseluruhan bagi jutaan orang.
Seiring dengan terus berkembangnya Project Green Light, proyek ini akan menjadi contoh bagaimana teknologi dapat digunakan dalam aplikasi kehidupan nyata untuk kepentingan semua orang.
(jsn/fay)