Jakarta –
Proyek Pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 milik konglomerat Aguan resmi masuk ke jajaran Proyek Strategis Nasional (PSN) 2024. Hal ini merupakan hasil keputusan dari Rapat Internal di Istana Negara pada 18 Maret lalu.
Sekretaris PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk atau PIK2 (PANI) Christy Grassela mengatakan, PIK 2 merupakan lanjutan usaha patungan Agung Sedayu Group (ASG) dan Salim Group (SG). Proyek ini terbentuk setelah berhasil mengembangkan Kawasan PIK 1 dan Pulau Reklamasi yakni Golf Island and Ebony dengan total luasan pengembangan sekitar 1.600 hektare (ha).
Christy menambahkan, perhitungan sementara total investasi yang dibutuhkan mencapai Rp 40 triliun. Sumbernya akan difasilitasi swasta dan tidak menggunakan duit negara. Rencananya, proyek dimulai 2024-2060.
“Dalam perencanaan total investasi (Rp 40 triliun) tersebut akan difasilitasi pihak swasta dan tidak ditargetkan menggunakan APBN/APBD,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (26/3/2024).
Rencananya, pengembangan PIK2 PSN akan memiliki kisaran luas proyek 1.755 ha. Dikutip dari Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), rencana pengembangannya yang telah dikaji antara lain:
1. Pengembangan baru berkonsep eco-park dan dapat disebut Taman Bhinneka yang akan mengusung keragaman religi dan sikap toleransi di Indonesia.
2. Safari sebagai destinasi wisata alam yang dapat diakses oleh umum serta fasilitas penunjang yang diperlukan untuk mempermudah wisatawan untuk berkunjung termasuk hotel, restoran dan fasilitas lain yang berhubungan dengan wisata safari.
3. Lapangan Golf dirancang untuk dapat mengakomodir standar 27 holes dengan skala design bertaraf internasional.
4. Wisata Mangrove sebagai destinasi wisata alam yang berbasis pesisir pantai termasuk safari mangrove dan taman rekreasi keluarga, dan kebun binatang berhabitat mangrove.
5. Sirkuit internasional untuk menyasar segmen pecinta otomotif dan direncanakan racing berskala nasional dan internasional sebagai magnet untuk segmen otomotif.
6. Ekowisata dapat mencakup resort yang bertemakan pesisir pantai, taman terbuka dan tertutup dengan target segmen wisata ekowisata.
Penetapan PIK2 sebagai PSN menjadi tonggak baru bagi pengembang untuk lebih berdampak lebih luas. Sehingga bukan hanya membangun infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan untuk hunian dan kegiatan komersial, saat ini PIK2 merencanakan ekspansi target pasar baru yakni destinasi pariwisata baru di pesisir pantai Tangerang Utara dengan total cakupan area sekitar 1.755 hektar, dengan harapan target-target yang telah diidentifikasi dapat tercapai. Adapun target tersebut meliputi:
* Penyerapan lapangan kerja baru sekitar 30.000 orang.
* Kunjungan wisatawan baik domestic maupun asing sekitar 10 juta wisman per tahun.
* Kontribusi kepada pendapatan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam bentuk pajak (PPn, PBB, PB1, Pph).
* Potensi investasi modal dari swasta/asing yang berminat untuk menanamkan modalnya di PIK2 PSN.
* Pemerataan distribusi pembangunan di luar DKI Jakarta sehingga tercapai dampak sosial dan ekonomi antara lain mengurangi kesenjangan pendapatan di seluruh lapisan masyarakat, memperkecil kesenjangan antarwilayah, pemerataan infrastruktur sehingga dapat menunjang tercapainya Indonesia Emas pada tahun 2045.
Sebagai tambahan informasi, pengembangan PIK 2 masuk ke dalam daftar 14 proyek bercap PSN baru yang dicanangkan di 2024. Proyek ini akan mengembangkan sebuah kawasan wisata berbasis lingkungan dengan investasi mencapai Rp 65 triliun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung yang menyetujui agar 14 proyek termasuk pengembangan PIK mendapatkan cap PSN. Hal itu dilakukan dalam rapat internal di Istana Negara yang dilakukan Senin 18 Maret yang lalu.
Dalam keterangan Kemenko Perekonomian, Minggu (24/3/2024), PIK 2 akan melakukan pengembangan Green Area dan Eco-City. Dengan total wilayah pengembangan berbasis hijau seluas 1.756 hektare. Proyek ini akan dinamakan ‘Tropical Coastland,’ serta ditujukan sebagai destinasi pariwisata baru yang berbasis hijau guna meningkatkan attractiveness bagi wisatawan.
“Dengan rencana opening tahap I berupa danau dan tempat ibadah sebagai destinasi Wisata Taman Bhinneka paling lambat pada kuartal 3 (Q3) tahun 2024,” beber Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto.
Kawasan PIK 2 ini juga nantinya akan terhubung dengan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg yang telah mulai digarap pada 2023 lalu. Proyek tol ini diprakarsai oleh konsorsium Salim Group-Agung Sedayu dan ditargetkan rampung pada 2026 mendatang dengan nilai proyek Rp 23,22 triliun.
(shc/ara)