TECNO Pova 6 adalah ponsel terbaru TECNO di Indonesia untuk saat ini. Tampilannya futuristik dengan Dynamic-Tech Design. Keunggulan utama ponsel ini adalah kapasitas baterai yang besar dengan berbagai fitur pendukung pengisian daya.
Hal itulah yang membuat Pova 6 digadang-gadang sebagai ponsel yang selalu menyala saat bermain game. Benarkah? Sebelum masuk ke pengujian, kita lihat dulu yuk spesifikasi lengkapnya.
Rilis | Kamera |
---|---|
Juni 2024 |
Kamera Belakang 108MP Ultra Vivid Kamera Depan 32MP Ultra-Clear, Ambient Flash Selfie |
Dimensi | Berat |
166,2 X 76,8 X 7,88 mm |
195 gram |
Layar Utama | Fitur & Konektivitas |
FHD+ AMOLED 6,78 inch, 120Hz Refresh rate, 1.500 Hz Touch Sampling Rate, 7,88 mm ultra-thin body, Dynamic Light Effect | Android 14, HIOS 14, Sertifikasi IP53, Fingerprint on Display, dual SIM, Wi-Fi, Bluetooth, NFC |
Prosesor | Baterai |
MediaTek G99 Ultimate, 5NM, CPU Octa Core, Hyperengine 2.0 Lite | Super-Endurance Power System: 6.000 mAh, 70W Ultra Charge, Ladder Charge |
Gaming | Warna |
Supersensory Gaming Experience: 90 FPS FF & MLBB, POVA SuperCooled System 1.0, Dolby Atmos, 4D Vibration Sense, Hard Gyroscope |
Comet Green / Meteorite Grey / Interstellar Blue |
RAM & Storage | Harga |
256 GB + RAM 8 GB |
Rp 2.799.000 (8GB/256GB) |
|
Desain
Dalam daftar spesifikasi, tertera kalau bobot Pova 6 adalah 195 gram dan ketebalan 7,88mm. Kurang lebih sama dengan ponsel-ponsel lain dengan ukuran layar yang sama. Namun menariknya, Pova 6 menggendong baterai yang jauh lebih besar dari ponsel sekelasnya, yaitu 6.000 mAh.
Bodi belakangnya terlihat futuristik khas seri Pova, namun harus diakui kalau bodi ponsel yang mengkilat itu membuatnya menjadi mudah kotor oleh sidik jari pengguna. Namun untungnya dalam paket penjualan disertakan casing yang desainnya menarik.
Fitur menarik lain adalah Dynamic-MiniLED Light Effect yang ada pada bagian belakang HP, tepatnya di samping kamera belakang. Lampu ini bisa diatur untuk menyala pada saat-saat tertentu, misalnya memutar musik, sedang mengisi baterai, dan lainnya. Ada 30 pilihan cahaya untuk menyesuaikan berbagai skenario penggunaan.
Dynamic-MiniLED Light Effect di TECNO Pova 6 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
|
Bobotnya yang ringan ini membuat Pova 6 nyaman dipakai nge-game dalam waktu lama, tanpa membuat tangan menjadi pegal. Toh, memang itu yang diunggulkan oleh TECNO, terutama lewat fitur Super-Endurance Power System, yang membuat Pova 6 dijanjikan bisa dipakai bermain game hingga 12 jam, dan 14+ jam untuk streaming video
Layar
Layar Pova 6 berukuran 6,78 inch AMOLED FHD+ dengan refresh rate 120Hz. Refresh rate tinggi ini membuat animasi bisa tampil dengan mulus, lalu warna-warna yang ditampilkan pun memukau, dan punya tingkat kecerahan cukup tinggi, hingga 1.300 nits.
Layarnya ini punya punch hole di bagian atas tengah dan dilengkapi fitur Dynamic Bar 2.0, yang akan menampilkan animasi di sekitar punch hole tersebut. Misalnya saat mengisi daya, notifikasi baterai hampir habis, melakukan face unlock, dan lain sebagainya.
Bezel layar ini cukup tipis dan hampir tak terlihat, memberikan kesan mewah pada layar. Panelnya menggunakan AMOLED yang dilengkapi sensor sidik jari bawah layar. Kemampuan mengenali sidik jarinya terbilang responsif.
Tingkat kecerahan maksimalnya adalah 1300 nits, dan saat diuji di bawah terik matahari layar Pova 6 ini masih jelas terlihat. TECNO juga melengkapi layar ini dengan sertifikasi TUV agar tak cepat membuat mata lelah.
Kamera
TECNO Pova 6 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
|
Kamera memang bukan sektor yang diunggulkan oleh TECNO di Pova 6. Namun bukan berarti kualitas kameranya tak layak dibahas. Kamera belakangnya hanya satu, yaitu menggunakan sensor ISOCELL HM6 108MP dan dan kamera depan Ultra-Clear 32MP dilengkapi dengan Ambient Flash Selfie.
Jadi, sekalipun di modul kamera belakangnya terlihat ada dua kamera, sebenarnya kamera belakangnya hanya ada 1. Dan untungnya, satu kamera belakang itu punya kualitas yang mumpuni untuk ponsel di kelas harganya.
Memang, sih, ada fitur zoom 3x in sensor, namun pembesaran ini dicapai secara digital, alias meng-crop gambar dari sensor kamera utama. Dalam kondisi siang, kualitas kamera belakangnya ini sangat mencukupi untuk sekadar posting ke Instagram atau media sosial lain.
Fitur zoom 3x in sensor pun terbukti bisa menghasilkan gambar dengan detail yang cukup baik. Tak seperti zoom digital pada umumnya. Tentu saja saat kondisi cahaya mulai redup, kualitas gambar yang dihasilkan pun ikut menurun, seperti noise yang bermunculan. Namun sekali lagi, ini hal normal pada kamera di ponsel di kelas harga ini.
Kamera depannya pun serupa, dalam kondisi terang, kualitas fotonya bisa diandalkan. Kualitasnya menurun saat kondisi cahaya makin menurun. Untungnya TECNO melengkapinya dengan fitur Ambient Flash Selfie, yang menggunakan layar sebagai sumber cahayanya. Berikut ini adalah beberapa hasil jepretan TECNO Pova 6.
Hasil Kamera TECNO Pova 6 Foto: detikINET/ Rizqy Nur Amalia
|
Hasil Kamera TECNO Pova 6 Foto: detikINET/ Rizqy Nur Amalia
|
Hasil Kamera TECNO Pova 6 Foto: detikINET/ Rizqy Nur Amalia
|
Hasil Kamera TECNO Pova 6 Foto: detikINET/ Rizqy Nur Amalia
|
Hasil Kamera TECNO Pova 6 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
|
Hasil Kamera TECNO Pova 6 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
|
Halaman selanjutnya: Uji baterai gila-gilaan >>>
Performa
Tim detikINET melakukan uji performa menyeluruh untuk TECNO Pova 6. Harus diakui Helio G99 yang dipakai di ponsel ini, sekalipun ditambahi label ‘Ultimate’, bukanlah chip baru. Sudah banyak chip lain yang lebih baru, baik dari MediaTek ataupun Qualcomm.
Hal ini tak sepenuhnya negatif, karena ini artinya chip ini sudah punya banyak pengalaman, atau dengan kata lain, semestinya sudah dioptimalkan di berbagai game populer.
Namun yang jelas sistem pendingin Pova 6 ini sangat mumpuni untuk membuang panas dari Helio G99 Ultimate yang dipakai. Saat dipakai bermain game berjam-jam, pun, bodinya tetap terasa dingin. Ini menarik karena bodi ponsel ini tipis dan baterainya besar, yang artinya ruang yang tersisa untuk menyimpan sistem pendingin tersebut — semestinya — menjadi terbatas.
Ada juga fitur Game Assistant 4.0 yang otomatis aktif saat pengguna memainkan game. Dari Game Assistant 4.0 pengguna bisa mengatur sejumlah hal, dari mulai mematikan notifikasi agar tak mengganggu saat bermain game, sampai melakukan screen recording.
Oh ya, Pova 6 juga mendukung frame rate 90fps saat bermain Mobile Legends dan Free Fire. Di bawah ini adalah hasil-hasil uji sintetis dari TECNO Pova 6.
Hasil Benchmark PCMark TECNO Pova 6 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
|
Hasil Benchmark GeekBench 6 TECNO Pova 6 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
|
Hasil Benchmark AnTuTu 10 TECNO Pova 6 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
|
Hasil Benchmark 3DMark TECNO Pova 6 Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
|
Baterai gokil menyala terus!
Inilah sektor yang sangat dijagokan oleh TECNO di Pova 6. Baterainya 6.000 mAh dengan Ultra Charge 70W yang dilengkapi Ladder Charge, yang berisi tiga mode pengisian daya sesuai preferensi pemakaian pengguna. Yaitu Hyper Charge yang mengisi dari kosong sampai 50% dalam waktu 20 menit, Low Temperature Charge yang berguna untuk mengisi daya saat pengguna sedang tidur, dan lainnya.
Kemudian, TECNO Pova 6 juga dilengkapi dengan fitur Battery Life Protection yang membuat penggunaan baterai tetap aman walau sudah digunakan selama minimal 5 tahun. Ada juga Reverse Charging 10W untuk mengisi daya perangkat lain secara nirkabel.
Dengan baterai sebesar itu, penggunaan selama seharian penuh tentu bisa dilalui tanpa perlu mengisi ulang baterai. Tapi itu biasa. Bagaimana saat dipakai bermain game? Untuk menguji ketahanan baterai TECNO Pova 6, detikINET menyiksanya dengan memainkan game besutan Garena, yakni Free Fire.
Proses pengujiannya dalam dua format, yakni pengaturan grafis/brightness tinggi dan rendah. Pengetesan dalam dua format tersebut dilakukan dengan pola yang serupa. Jadi detikINET bermain game selama dua jam dan istirahat juga dua jam. Hal ini dilakukan berulang kali sampai baterai HP habis total.
Pola ini mengikuti pola natural saat pengguna bermain game. Biasanya gamer bermain game selama 2 jam dan lalu mereka break istirahat, tapi aplikasi gamenya tidak ditutup.
Saat waktu istirahat, kondisi HP tetap menyala dan dalam keadaan in-game. Namun di sini tidak dimainkan, melainkan hanya berada di lobby game.
Untuk hasilnya jelas berbeda dari kedua format itu. Dengan pengaturan grafis dan kecerahan layar yang tinggi, konsumsi baterai lebih besar.
Persentase penurunannya berkisar di antara 13-15% setiap jamnya. Dengan begitu, TECNO Pova 6 hanya dapat bertahan lebih dari tujuh jam.
Tapi itu tidak berlaku ketika memainkannya dengan pengaturan grafis dan kecerahan layar yang rendah. Sebab setelah diuji detikINET, HP ini sanggup menyala lebih dari 13 jam. Ya, kalian tidak salah baca, Pova 6 benar-benar mampu melakukannya.
‘Gokil!’ mungkin menjadi sebutan yang paling tepat untuk menggambarkan bagaimana ketangguhan baterai Pova 6. Bagaimana tidak, baterainya bisa tahan lebih dari 13 jam ketika digunakan bermain game.
Untuk persentase penurunan baterai lebih rendah dari pengujian pertama, yaitu berkisar di angka 6-8% per satu jam. Hal lain yang bikin takjub, tatkala baterai HP tersisa 1%. Lantaran waktu padamnya cukup lama, bahkan detikINET harus menunggu lebih dari 10 menit.
Sebenarnya TECNO sudah mengklaim kalau baterai Pova 6 memang tahan lama. Mereka menyebutkan di situs resminya, bila digunakan untuk panggilan telpon saja, baterai bisa bertahan lebih dari 31 jam, bermain game sampai 11+ jam lamanya, dan 14+ jam streaming video.
Ketahanannya tak lepas dari kapasitas baterai TECNO Pova 6 yang sangat besar, mencapai 6.000 mAh. Belum lagi HP ini dilengkapi teknologi Ultra Charge 70W, yang bisa mengisi penuh daya hanya dalam waktu 50 menit.
Tapi di dalamnya, Pova 6 menawarkan tiga jenis pengisian daya, di antaranya Low-Temp Charge, Smart Charge, dan Hyper Charge. Ketiganya punya keunggulan berbeda-beda. Tapi bila ingin merasakan kecepatan pengisian yang maksimal maka pilih Hyper Charge.
Selain melakukan pengujian dari bermain game Free Fire selama belasan jam, detikINET juga mengetes kelangsungan hidup baterainya dengan aplikasi PC Mark. Nah hasil yang diberikan lebih mencengangkan lagi, karena ternyata HP ini menyala sampai 16 jam 8 menit.
Benar-benar sesuai dengan jargon yang mereka berikan, yaitu ‘Pova 6 Always Menyala.
Kesimpulan
Sebuah ponsel yang dijual dengan harga Rp 2 jutaan tentu saja tak akan terlalu sempurna. Ada fitur yang tak tersedia, misalnya 5G, tapi untuk saat ini mungkin fitur tersebut belum terlalu berguna karena sebaran sinyal 5G pun masih terbatas.
Tampilan bodinya pun menarik, dengan berbagai pembeda dibanding ponsel merk lainnya. Misalnya efek cahaya LED yang berasal dari modul di samping modul kamera belakang.
Namun untuk sebuah ponsel Rp 2 jutaan, memainkan game secara terus-menerus hingga 13 jam adalah hal yang mengagumkan. Dari situ pun bisa dilihat target pasar TECNO untuk Pova 6 adalah para gamer.
Jadi kalau kamu adalah para gamer game mobile seperti Mobile Legends dan Free Fire dan suka dengan smartphone yang baterainya selalu menyala saat dipakai bermain game sampai tembus belasan jam, TECNO Pova 6 layak jadi daily driver kamu yang baru.
(asj/fay)