Jakarta –
Sebuah kota hilang yang diperkirakan berusia lebih dari 1.000 tahun telah ditemukan di Ethiopia. Temuan ini diumumkan pada tahun 2017 dan diyakini memberikan wawasan tentang asal usul Islam di wilayah tersebut.
Pemukiman yang terletak di dekat kota Dire Dawa terbesar kedua di Ethiopia, di sebelah timur negara itu, terdiri dari bangunan-bangunan yang dibangun dengan balok-balok batu besar, yang memunculkan mitos lokal bahwa raksasa tinggal di sana. Para peneliti percaya bahwa pemukiman ini mungkin sudah ada sejak abad ke-10.
Para arkeolog menemukan masjid abad ke-12 di pemukiman di Harlaa, serta bukti penguburan dan batu nisan Islam. Tim yang berasal dari University of Exeter dan Ethiopian Authority for Research and Conservation of Cultural Heritage juga menemukan artefak dari India dan China, yang menunjukkan bahwa wilayah tersebut berfungsi sebagai pusat bagi pedagang asing.
Nabi Muhammad wafat pada pertengahan abad ketujuh, dan Islam diperkirakan telah menyebar ke garis pantai Afrika Timur sekitar abad kedelapan. Namun tradisi sebelumnya menyatakan bahwa Nabi Muhammad mengirim beberapa pengikut pertamanya ke Abyssinia (sekarang Etiopia) pada awal abad ketujuh.
Terdapat hampir 250 juta Muslim di Afrika sub-Sahara, sekitar 30% dari total populasi di wilayah tersebut, menurut Pew Research Center. Namun Ethiopia memiliki mayoritas penduduk beragama Kristen. Hampir dua pertiga penduduknya beragama Kristen, sementara sebagian besar sisanya beragama Islam.
“Arkeologi Islam telah diabaikan di Ethiopia karena orang-orang berkonsentrasi pada hal-hal lain,” kata profesor Timothy Insoll, pemimpin proyek dan arkeolog di University of Exeter.
Ethiopia telah menjadi situs penggalian penting untuk penelitian peradaban manusia paling awal. Lucy, fosil berumur 3,18 juta tahun yang merupakan anggota nenek moyang manusia awal Australopithecus afarensis, ditemukan di Ethiopia pada tahun 1974.
“Penemuan ini mengatasi hampir tidak adanya arkeologi Islam di Etiopia,” kata Insoll seperti dikutip dari News Week.
Masjid tersebut memiliki kemiripan dengan masjid lain yang ditemukan di Tanzania dan Somaliland, wilayah Somalia yang telah mendeklarasikan otonominya, yang menunjukkan adanya kontak dan hubungan antara komunitas Islam awal di Afrika Timur.
Para peneliti juga menemukan pecahan bejana kaca, kristal batu, batu akik (batu permata semimulia), manik-manik kaca, cangkang cowry, dan tembikar.
Beberapa artefak tersebut berasal dari India dan China, dan tim juga menemukan koin dari Mesir abad ke-13. Petani lokal juga terkadang menemukan benda-benda seperti koin China.
Penemuan di Harlaa merupakan bukti pertama adanya hubungan antara Ethiopia dan wilayah Teluk, India, dan Afrika Utara ratusan tahun yang lalu. Para arkeolog juga menemukan sisa-sisa 300 orang yang dikuburkan di kuburan yang sedang diperiksa untuk mengetahui jenis makanan apa yang mereka konsumsi.
Insoll mengatakan bahwa proyek ini memakan waktu dua tahun untuk diselesaikan dan penggalian lebih lanjut dapat mengungkap artefak yang lebih awal.
Simak Video “Fakta Temuan Manik-manik Berusia 11 Ribu Tahun “
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)