Dikenal sebagai “ulat pembunuh”, pasalnya hewas asal Amerika Selatan ini bertanggung jawab atas lebih dari 1.000 kasus keracunan dari tahun 1997 hingga 2005, dan banyak di antaranya berujung pada kematian.
Bulu-bulu yang seperti tombak menembus kulit dan memberikan dosis racun yang menyebabkan sakit kepala, demam, muntah, dan rasa tidak enak badan sebelum gangguan pendarahan yang parah terjadi, yang mengarah ke ekimosis, hematuria, perdarahan paru dan intrakranial, dan gagal ginjal akut. (Foto: istimewa/Rosa Caroline Teixeira / Flickr / CC BY-NC-SA 2.0)